MEMBIASAKAN
PERILAKU TERPUJI
A. PEDULI
DAN RUKUN TERHADAP SESAMA
Peduli artinya mau memberikan
perhatian terhadap orang lain. Orang yang peduli terhadap sesama adalah orang
yang memiliki sikap kasih sayang, ia berhati lembut dan berjiwa bersih.
Sehingga tidak akan memandang setiap orang dari aspek suku, agama, ras, dan
asal kelahirannya.
Agama Islam mengajarkan agar umatnya
senantiasa mau peduli terhadap orang lain, tidak mementingkan diri sendiri dan
keluarga dan kelompoknya saja. Sikap kasih sayang harus dimiliki oleh setiap
orang, sebab itulah sikap dasar kepedulian terhadap sesama. Hanya orang yang
memiliki jiwa kasih dan sayang, yang akan selalu peduli dan penuh perhatian
terhadap orang lain. Apalagi kita sebagai muslim, harus senantiasa peduli
terhadap sesama saudara seiman. Sebab kita pada hakikatnya bersaudara, kita
dipersaudarakan oleh agama kita, Islam. Tidak ada perbedaan antara sesama
muslim, dari manapun asalnya. Perbedaan itu terjadi hanya pada tingkat
ketakwaannya.
Islam mengajarkan umatnya, agar
senantiasa peduli terhadap sesama.
Jangan sekali-kali memincing mata, terhadap orang lain. bahkan kita
harus bekerja sama dalam hal kebaikan, kebenaran, dan keadilan. Perhatikan
firman Allah SWT:
وَتَعَاوَنُوۡا
عَلَى الۡبِرِّ وَالتَّقۡوٰى
وَلَا تَعَاوَنُوۡا عَلَى الۡاِثۡمِ وَالۡعُدۡوَانِ وَاتَّقُوا اللّٰهَ ؕ اِنَّ اللّٰهَ
شَدِيۡدُ الۡعِقَابِ
Artinya:
“Dan tolong- menolonglah kamu dalam (
mengerjakan ) kebaikan dan takwa, dan jangan tolong- menolong dalam berbuat
dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah
amat berat siksa-Nya”. (Q.S. Al-Maidah:2)
Peduli terhadap sesama muslim itu
adalah kewajiban kita selaku umat Islam. Sebab umat islam itu sesungguhnya
bersaudara, bahkan dalam hadis Nabi disebutkan lebiih dari saudara, melainkan
ibarat satu tubuh yang saling menguatkan satu sama lainnya.
B. PEDULI
TERHADAP PERSATUAN DAN KEBERSAMAAN
Manusia diciptakan sebagai makhluk
sosial, yang satu membutuhkan yang lainnya. Maka kerukunan, persatuan, dan
kebersamaan merupakan mutlak dalam menjalankan kehidupan di muka bumi ini.
Agama Islam menganjurkan agar umatnya menjunjung tinggi persatuan dan
kebersamaan. Sebab pada persatuan itu terdapat kasih sayang antar sesama.
Menjaga persatuan dan kebersamaan merupakan kewajiban setiap orang, apalagi kita sebagai muslim. Menjalin persatuan dan kebersamaan adalah keharusan meraih kekuatan. Perhatikan firman Allah SWT:
Menjaga persatuan dan kebersamaan merupakan kewajiban setiap orang, apalagi kita sebagai muslim. Menjalin persatuan dan kebersamaan adalah keharusan meraih kekuatan. Perhatikan firman Allah SWT:
وَاعۡتَصِمُوۡا بِحَبۡلِ اللّٰهِ جَمِيۡعًا
وَّلَا تَفَرَّقُوۡا
Artinya:
“Dan berkembanglah kamu semuanya
kepada tali (agama) Allah dan janganlah kamu bercerai-berai...”.
Sebagai salah satu sikap peduli
terhadap persatuan dan kebersamaan adalh mendahulukan kepentingan orang lain
daripada kepentingan diri sendiri, keluarga atau kelompok. Sikap mendahulukan
kepentingan orang lain merupakan sikap terpuji, selain itu juga dapat menjalin
dan mempererat persatuan umat.
Perbuatan yang dapat memecah-belah
persatuan harus dihindari, dan jika ada pihak lain yang dengan sengaja
melakukan keonaran agar persatuan umat menjadi pecah, kia harus mencegahnya.
Sebab perbuatan demikian termasuk perbuatan mungkar yang harus dilawan dengan
segala kemampuan kita. Jika kita tidak memiliki keberanian dan kemampuan untuk
menghadangnya dengan fisik, maka cukup dengan teguran, dan jika menegur pun
belum berani, hendaknya menjauhi perbuaatn tersebut.
Persamaan dan persatuan tidak dapat
dipisahkan. Sebab salah satu utama terwujudnya persatuan adalah persamaan dalam
segala aspek. Sepanjang masih dilakukan hal-hal yang mengandung nilai
diskriminatif, tentu sebuah persatuan tidak akan terwujud. Artinya, umat akan
bercerai-berai, dan pada gilirannya akan mendatangkan malapetaka bagi kehidupan
umat itu sendiri.
C. SIKAP
POSITIF TERHADAP ILMU PENGETAHUAN
Allah
SWT. telah menciptakan alam semesta ini dengan segala isinya, semata-mata untuk
kesejahteraan dan kemakmuran manusia. Manusia dianjurkan agar mau mengolah alam
ini untuk dimanfaatkan bagi kesejahteraan hidup. Untuk mengolah alam ini tentu
saja diperlukan akal yang cerdas, Allah SWT. telah membekali manusia akal budi.
Banyak ayat Al-Qur’an yang menyuruh manusia menggunakan akal.
Islam
juga menghendaki umatnya untuk memiliki ilmu pengetahuan, baik ilmu pengetahuan
agama maupun ilmu pengetahuan umum. Dalam pandangan agama Islam bahwa ilmu itu
sama, tidak ada perbedaan antara ilmu agama dengan ilmu umum. Ilmu merupakan
barang yang sangat berharga bagi kehidupan seseorang, ia bagaikan lampu atau
cahaya yang dapat menerangi gelapnya jalan kehidupan. Betapaa pentingnya ilmu
pengetahuan bagi manusia, Allah SWT. menurunkan wahyu pertamanya dengan
perintah berpikir dan membaca firman-Nya:
اِقۡرَاۡ
بِاسۡمِ رَبِّكَ الَّذِىۡ خَلَقَۚ.خَلَقَ الۡاِنۡسَانَ مِنۡ عَلَقٍۚ.اِقۡرَاۡ
وَرَبُّكَ الۡاَكۡرَمُۙ.الَّذِىۡ عَلَّمَ بِالۡقَلَمِۙ.عَلَّمَ الۡاِنۡسَانَ مَا
لَمۡ يَعۡلَمۡؕ.
Artinya:
“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang
menciptakan,Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.Bacalah, dan
Tuhanmulah Yang Maha Pemurah,Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan
kalam.Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya. (Q.S.
Al-‘Alaq: 1-5)
Ayat
diatas menegaskan bahwa manusia harus mempunyai ilmu, agar dalam kehidupannya
senantiasa mendapatkan kesejahteraan dan kebahagiaan. Sebab tanpa ilmu
pengetahuan, seseorang akan tersesat dalam menempuh perjalanan hidupnya, dan
cepat atau lambat ia akan mendapatkan kebinasaan.
Pekerjaan
menuntut ilmu lebih mulia dari pada pekerjaan apapun. Artinya, Islam sangat
menghargai dan menghormati derajat ilmu dan orang yang memilikinya. Hal ini
dijelaskan dalam firman Allah SWT:
يَرۡفَعِ
اللّٰهُ الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا مِنۡكُمۡ ۙ وَالَّذِيۡنَ اُوۡتُوا الۡعِلۡمَ
دَرَجٰتٍ ؕ وَاللّٰهُ بِمَا تَعۡمَلُوۡنَ خَبِيۡرٌ.
Artinya:
“Allah
akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang
diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang
kamu kerjakan”. (Q.S.Mujadilah: 11)
Bahkan
Rasulullah saw. memberikan penjelasan bahwa derajat orang yang berilmu itu
diatas derajat segalanya. Begitu juga derajat orang yang menuntut ilmu
pengetahuan, ilmu apapun yang sedang dituntut tetap mendapatkan derajat dan
pahala di sisi Allah SWT.
Ilmu
pengetahuan juga sangat bermanfaat bagi kemajuan bangsa dan negara. Sejarah
telah membuktikan bahwa bangsa dan negara yang maju adalah bangsa dan negara
yang maju ilmu pengetahuannya. Sebaliknya, bangsa yang mundur dan terbelakang
adalah yang tidak memiliki ilmu pengetahuan. Oleh karena itu, dalam rangka
memajukan bangsa dan negara ini, hendaknya kamu sebagai generasi bangsa ini
senantiasa rajin dan tekun menuntut ilmu, baik ilmu pengetahuan agama maupun
ilmu pengetahuan umum.
No comments:
Post a Comment