Hetalia: Axis Powers - Liechtenstein

Thursday, 20 December 2012

MEMAHAMI PERKEMBANGAN ISLAM DI INDONESIA


MEMAHAMI PERKEMBANGAN ISLAM
DI INDONESIA
A. PERKEMBANGAN AJARAN ISLAM
          Ketika Islam masuk ke indonesia, penduduk wilayah Nusantara umumnya telah menganut berbagai kepercayaan yang berkembang pada saat itu, misalnya Animisme, Dinamisme, Budhisme, Hinduisme, dan sebagainya. Agama islam masuk ke Indonesia sekitar abad ke-7 M. langsung dari tanah arab dan dibawa oleh para saudagar.
          Wilayah Nusantara yang pertama kali disinggahi ajaran islam adalah Barus dan Pasai, yang kemudian menjadi sebuah kerajaan islam pada tahun 1205 M/601 H. Dengan raja pertamanya bernama Sultan Johan Syah. Dari tanah Melayu. Wilayah-wilayah yang disinggahi pertama kali yaitu:
1.  Pariaman di Sumatera Barat, mubaliq pertamanya adalah Syaikh Burhanuddin seorang ulama etnis Melayu
2.  Gersik dan Tuban di Jawa Timur, mubaliq pertamanya Maulana Malik Ibrahim, seorang mubaliq dan saudagar kaya dari Hadarmaut, Yaman.
3.  Demak di Jawa Tengah, mubaliq pertamanya ialah Raden Fatah, seorang saudagar dan mubaliq muslim.
4.  Bantan di Jawa bagian Barat, mubaliq pertamanya bernama Fatahillah seorang keturunan raja Pasai yang merantau ke pulau Jawa.
5.  Palembang di Sumatera Selatan, mubaliq pertamanya bernama Raden Rahmat, seorang mubaliq asal Jawa Timur yang kebetulan singgah didaerah tersebut.
6.  Banjar di Kalimantan Selatan dan Sukadana di Kalimantan Barat, mubaliq pertama yang datang kewilayah itu adlah para ulama yang berasal dari Johor, Malaysia.
7.  Makasar di Sulawesi Selatan, mubaliq pertamanya bernama Datuk Ri Bandang seorang ulama dari Sumatera Barat.
8.  Ternate, Tidore, Bacau, Jaulolo dikepulauan Maluku Utara, mubaliq pertama yang singgah di wilayah-wilayah tersebut adalah Syaikh Mansur dari Arab dan Maulana Husain dari Gersik, Jawa Timur.
9.  Sorong di Papua/Irian Jaya, para mubaliq yang datang kewilayah itu berasal dari Jawa, Makasar dan Kalimantan Barat.

B.  PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN
          Sebelum datangnya  para penjajah, baik Portugis, Belanda, maupun Jepang, bangsa Indonesia sebenarnya telah mengalami kemajuan dibidang Ilmu Pengetahuan, terutama Ilmu Pengetahuan Agama Islam. Banyak Ulama dan Ilmuan muslim yang telah menulis buku-buku dan kitab-kitab ilmu pengetahuan agama, seperti ilmu fiqih, Tafsir, Akhlak, dan Tauhid, serta ilmu Tasawuf.
          Banyak Ullama indonesia yang terkenal, baik dimancanegara maupun di Indonesia sendiri. Misalnya, Syaikh Hamzah Fansyuri, Syaikh Syamsudin As-Sumatrani, Syaikh Nurudin Ar-Raniri, Abdus Shamad Al-Falimbani, Abdurauf As-Singkel, Syaikh Nawawi, Al-Bantani, Syaikh Yusuf Al-Maqassari, dan Syaikh Ahmad Khatib Syambas. Mereka adalah para ilmuan muslim yang sangat produktif dan berjasa dalam perkembangan ilmu-ilmu Islam.
          Setelah memasuki era kemerdekaan, ilmu pengetahuan islam, juga mengalami perkembangan dan kemajuan yang cukup berarti. Berbagai upaya dilakukan umat Islam dan para ulamanya, untuk mengembangkan ilmu-ilmu keislaman. Misalnya dengan mendirikan berbagai lembaga agama Islam, selain pondok pasantren. Bahkan umat islam bersama-sama pemerintah membentuk Departemen Agama Republik Indonesia. Dibawah naungan Departemen Agama itulah, lembaga-lembaga pendidikan Islam dikembangkan dari tingkat dasar, menengah, sampai perguruan tinggi.
          Selain berhasil mendirikan lembaga-lembaga pendidikan islam yang telah disebutkan di atas, umat islam juga telah berhasil mengembangkan ilmu pengetahuannya di bidang keuangan Islam. lembaga  perekonomian Islam, dan lembaga pemberdayaan umat Islam.
          Berdirinya Bank Muamalat merupakan suatu prestasi tersendiri bagi umat islam, bahkan  Asuransi At-Takaful, yang nota bene sebagai asuransi Islam juga termasuk dari salah satu bentuk kemajuan ilmu pengetahuan di bidang keuangan. Begitu pula dengan Bank-bank Syari’ah yang belakangan ini semakin marak.
         


C.  PERKEMBANGAN KEBUDAYAAN
          Selain itu, sejarah telah mencatat bahwa pengaruh islam dalam bidang kebudayaan sangat besar. Hampir diserulur pelosok, di mana Islam berkembang tentu punya pengaruh yang tidak kecil bagi kebudayaan setempat. Banyak unsur kebudayaan yang diberi corak Islam, seperti berikut ini:
1.    Seni kaligrafi
          Seni kaligrafi yaitu seni hiasan yang menggunakan tulisan arab. Seni tersebut telah berkembang cukup lama, dan telah dikenal pula oleh masyarakat muslim Indonesia. Banyak seniman yang melukis huruf Arab dengan berbagai corak. Jenis ini banyak digunakan untuk menghias dinding-dinding masjid, musalla, gedung keraton, dan sebagainya, bahkan digunakan untuk menghias benda-benda kerajinan tangan dari keramik, tembikar, dan sebagainya.
2.    Seni Tari
          Seni tari yaitu seni mengolah gerak tubuh. Banyak tari-tarian tradisional di Indonesia yang bernafaskan Islam, seperti tari Japin lembut dari Kalimantan, tari Emprak, Baduwi, Kobrasiswo, Ndolalak, ‘Bangunsiswo, dan yang lainnya. Unsur ajaran islam banyak meewarnai tarian-tarian tradisional terrsebut.
3.    Seni Wayang
          Seperti diketahui bahwa seni pewayangan berasal dari cerita Ramayana dan Mahbrata. Namun kemudian diberi corak Islam oleh para Wali Songo. Misalnya lima tokoh wayang Pendowo Limo, dikaitkan dengan rukun Islam yang jumlahnya lima.
4.    Seni Suara
          Jenis seni ini pun termasuk kedalam seni islam, karena pengaruh ajaran Islam terhadap seni suara ini sangat kental. sejak dulu kita sudah mengenal adanya kesenian samroh, Qasidah, atau rebana. Syair dan lagu yang dibawakan seni ini selalu bernafaskan ajaran Islam, seperti keagungan Tuhan, kemulian Rasulullah, dan syair agama lainnya.
5.    Seni baca Al-Qur’an
          Al-Qur’an juga dipandang sebagai benda seni, baik tulisannya maupun cara membacanya. Seni baca Al-Qur’an ini, telah dikembangkan oleh para ulama terrdahulu, sehingga menghasilkan berbagai macam ilmu Qira’at. Ada yang menghasilkan tujuh macam qira’at (Qira’ah Sab’ah) sepuluh qiraah (Qiraah Asyrah), dan sebagainya.
D. PERAN UMAT ISLAM DALAM KEHIDUPAN BANGSA INDONESIA
          Peran umat islam terutama para ulama yaitu membantuk mensukseskan setiap progran pembangunan, dengan cara memberikan pengertian dan dorongan kepada masyarakat.
          Program pemerintah dalam memberantas buta huruf, mendapat sambutan yang antusias dari para ulama. Sebab program tersebut tidak bertentangan dengan ajaran islam. Bahkan dalam Islam, menuntut ilmu itu wajib hukumnya bagi setiap muslim dan tanpa mengenal batas usia. Begitu pula, program pemerintah membentuk keluarga sehat sejahtera, disambut baik oleh para ulama. Sebab Rasulullah saw. sendiri menegaskan bahwa muslim yang kuat dan sehat itu lebih baik daripada muslim yang lemah dan penyakitan.
          Selain membantu mensukseskan program pemerintah, umat islam juga turut aktif membentuk organisasi yang bersifat kemasyarakatan. Banyak organisasi keagamaan bermunculan, yang tujuannya semata-mata untuk membina masyarakat dan membantu pemerintah dalam menjalankan berbagai program pembangunan. Misalnya, Organisasi Jam’iyatul Khair, Al Irsyad, Muhammadiyah, Persatuan Islam, Nahdlatul Ulama, dan sebagainya.
          Upaya-upaya umat islam di bidang pendidikan sangat dirasakan manfaatnya sampai saat ini. Di kalangan masyarakat luas, kita masih menemukan banyak lembaga pendidikan pasantren, Madrasah Ibtidayah, Mandrasah Tsanawiyah, Madrasah Aliyah, baik negri maupun swasta. Bahkan pendidikan tinggi islam, seperti IAIN dan STAIN juga telah tersebar di berbagai kota propinsi dan kabupaten, yang moyoritas penduduknya muslim.
          Di bidang keagamaan, peran umat Islam Indonesia juga tidak kalah pentingnya, terutama dalam rangka pembinaan dan kerukunan umat beragama. Hidup rukun antarumat beragama sudah merupakan budaya masyarakat Indonesia, terutama umat Islam di negeri ini. Bahkan kemudian dituangkan dalam konsep Tri Kerukunan Umat Beragama, yakni: kerukunan antar umat beragama. Tujuan utama konsep Tri Kerukunan Umat Beragama ialah terciptanya suasana yang mendukung, damai dan rukun untuk menjalankan cita-cita luhur kemerdekaan, yakni membangun manusia Indonesia seutuhnya, baik lahir maupun batin.
E.  MANFAAT YANG DIAMBIL DARI PERKEMBANGAN YANG ADA DI INDONESIA
1.    Memberikan dorongan positif dalam menegakkan kebenaran
          Agama Islam mengajarkan kepada umatnya, agar senantiasa berjuang menegakkan kebenaran dan keadilan, kapan pun dan dimana pun mereka berada. Dimana pun ada kezaliman dan kemaksiatan, harus segara ditumpaskan dan keadilan harus segera ditegakkan.

2.    Menumbuhkan sikap percaya diri dalam menyampaikan kebenaran
          Sikap percaya diri sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari, karena tanpa adanya sikap percaya diri, seseorang tidak akan pernah mendapatkan kemajuan. Percaya diri adalah keberanian menetukan nasib sendiri, dan tumbuhnya rasa malu bergantung kepada orang lain.

3.    membangun dan menanamkan sikap konstruktif dan dinamis
          Islam mendorong umatnya untuk maju dan berkembang dalam kehidupannya, dinamis dalam bertindak, dan konstruktif dalam berfikir. Sehingga tujuan ingin mendapatkan dua kebahagiaan di dunia dan di akhirat dapat tercapai dengan selamat.

4.    Menumbuhkan sikap tenggang rasa dan bijaksana.
          Masyarakat Indonesia yang pada dasarnya telah memiliki sikap toleransi da solidaritas yang tinggi, semakin terpupuk dengan hadirnya ajaran Islam. Sebab Islam mengajarkan kepada umatnya, agar senantiasa saling menolong dan saling bekerja sama dalam kebaikan. Mengasihi orang lemah,  menghormati yang lebih tua adalah ajaran Islam yang ditenkankan dalam kehidupan sehari-hari.

No comments:

Post a Comment