MEMAHAMI
PERKEMBANGAN ISLAM
DI
INDONESIA
A. PERKEMBANGAN
AJARAN ISLAM
Ketika
Islam masuk ke indonesia, penduduk wilayah Nusantara umumnya telah menganut
berbagai kepercayaan yang berkembang pada saat itu, misalnya Animisme, Dinamisme,
Budhisme, Hinduisme, dan sebagainya. Agama islam masuk ke Indonesia sekitar
abad ke-7 M. langsung dari tanah arab dan dibawa oleh para saudagar.
Wilayah
Nusantara yang pertama kali disinggahi ajaran islam adalah Barus dan Pasai,
yang kemudian menjadi sebuah kerajaan islam pada tahun 1205 M/601 H. Dengan
raja pertamanya bernama Sultan Johan Syah. Dari tanah Melayu. Wilayah-wilayah
yang disinggahi pertama kali yaitu:
1. Pariaman
di Sumatera Barat, mubaliq pertamanya adalah Syaikh Burhanuddin seorang ulama
etnis Melayu
2. Gersik
dan Tuban di Jawa Timur, mubaliq pertamanya Maulana Malik Ibrahim, seorang
mubaliq dan saudagar kaya dari Hadarmaut, Yaman.
3. Demak
di Jawa Tengah, mubaliq pertamanya ialah Raden Fatah, seorang saudagar dan
mubaliq muslim.
4. Bantan
di Jawa bagian Barat, mubaliq pertamanya bernama Fatahillah seorang keturunan
raja Pasai yang merantau ke pulau Jawa.
5. Palembang
di Sumatera Selatan, mubaliq pertamanya bernama Raden Rahmat, seorang mubaliq
asal Jawa Timur yang kebetulan singgah didaerah tersebut.
6. Banjar
di Kalimantan Selatan dan Sukadana di Kalimantan Barat, mubaliq pertama yang
datang kewilayah itu adlah para ulama yang berasal dari Johor, Malaysia.
7. Makasar
di Sulawesi Selatan, mubaliq pertamanya bernama Datuk Ri Bandang seorang ulama
dari Sumatera Barat.
8. Ternate,
Tidore, Bacau, Jaulolo dikepulauan Maluku Utara, mubaliq pertama yang singgah
di wilayah-wilayah tersebut adalah Syaikh Mansur dari Arab dan Maulana Husain
dari Gersik, Jawa Timur.
9. Sorong
di Papua/Irian Jaya, para mubaliq yang datang kewilayah itu berasal dari Jawa,
Makasar dan Kalimantan Barat.
B. PERKEMBANGAN
ILMU PENGETAHUAN
Sebelum datangnya para penjajah, baik Portugis, Belanda, maupun
Jepang, bangsa Indonesia sebenarnya telah mengalami kemajuan dibidang Ilmu
Pengetahuan, terutama Ilmu Pengetahuan Agama Islam. Banyak Ulama dan Ilmuan
muslim yang telah menulis buku-buku dan kitab-kitab ilmu pengetahuan agama,
seperti ilmu fiqih, Tafsir, Akhlak, dan Tauhid, serta ilmu Tasawuf.
Banyak Ullama indonesia yang terkenal,
baik dimancanegara maupun di Indonesia sendiri. Misalnya, Syaikh Hamzah
Fansyuri, Syaikh Syamsudin As-Sumatrani, Syaikh Nurudin Ar-Raniri, Abdus Shamad
Al-Falimbani, Abdurauf As-Singkel, Syaikh Nawawi, Al-Bantani, Syaikh Yusuf
Al-Maqassari, dan Syaikh Ahmad Khatib Syambas. Mereka adalah para ilmuan muslim
yang sangat produktif dan berjasa dalam perkembangan ilmu-ilmu Islam.
Setelah memasuki era kemerdekaan, ilmu
pengetahuan islam, juga mengalami perkembangan dan kemajuan yang cukup berarti.
Berbagai upaya dilakukan umat Islam dan para ulamanya, untuk mengembangkan
ilmu-ilmu keislaman. Misalnya dengan mendirikan berbagai lembaga agama Islam,
selain pondok pasantren. Bahkan umat islam bersama-sama pemerintah membentuk
Departemen Agama Republik Indonesia. Dibawah naungan Departemen Agama itulah,
lembaga-lembaga pendidikan Islam dikembangkan dari tingkat dasar, menengah,
sampai perguruan tinggi.
Selain berhasil mendirikan
lembaga-lembaga pendidikan islam yang telah disebutkan di atas, umat islam juga
telah berhasil mengembangkan ilmu pengetahuannya di bidang keuangan Islam.
lembaga perekonomian Islam, dan lembaga
pemberdayaan umat Islam.
Berdirinya Bank Muamalat merupakan
suatu prestasi tersendiri bagi umat islam, bahkan Asuransi At-Takaful, yang nota bene sebagai
asuransi Islam juga termasuk dari salah satu bentuk kemajuan ilmu pengetahuan
di bidang keuangan. Begitu pula dengan Bank-bank Syari’ah yang belakangan ini
semakin marak.
C. PERKEMBANGAN
KEBUDAYAAN
Selain itu, sejarah telah mencatat
bahwa pengaruh islam dalam bidang kebudayaan sangat besar. Hampir diserulur
pelosok, di mana Islam berkembang tentu punya pengaruh yang tidak kecil bagi
kebudayaan setempat. Banyak unsur kebudayaan yang diberi corak Islam, seperti
berikut ini:
1.
Seni kaligrafi
Seni kaligrafi yaitu seni hiasan yang
menggunakan tulisan arab. Seni tersebut telah berkembang cukup lama, dan telah
dikenal pula oleh masyarakat muslim Indonesia. Banyak seniman yang melukis
huruf Arab dengan berbagai corak. Jenis ini banyak digunakan untuk menghias
dinding-dinding masjid, musalla, gedung keraton, dan sebagainya, bahkan
digunakan untuk menghias benda-benda kerajinan tangan dari keramik, tembikar,
dan sebagainya.
2.
Seni Tari
Seni tari yaitu seni mengolah gerak
tubuh. Banyak tari-tarian tradisional di Indonesia yang bernafaskan Islam,
seperti tari Japin lembut dari Kalimantan, tari Emprak, Baduwi, Kobrasiswo,
Ndolalak, ‘Bangunsiswo, dan yang lainnya. Unsur ajaran islam banyak meewarnai
tarian-tarian tradisional terrsebut.
3.
Seni Wayang
Seperti diketahui bahwa seni
pewayangan berasal dari cerita Ramayana dan Mahbrata. Namun kemudian diberi
corak Islam oleh para Wali Songo. Misalnya lima tokoh wayang Pendowo Limo,
dikaitkan dengan rukun Islam yang jumlahnya lima.
4.
Seni Suara
Jenis seni ini pun termasuk kedalam
seni islam, karena pengaruh ajaran Islam terhadap seni suara ini sangat kental.
sejak dulu kita sudah mengenal adanya kesenian samroh, Qasidah, atau rebana.
Syair dan lagu yang dibawakan seni ini selalu bernafaskan ajaran Islam, seperti
keagungan Tuhan, kemulian Rasulullah, dan syair agama lainnya.
5.
Seni baca Al-Qur’an
Al-Qur’an juga dipandang sebagai benda
seni, baik tulisannya maupun cara membacanya. Seni baca Al-Qur’an ini, telah
dikembangkan oleh para ulama terrdahulu, sehingga menghasilkan berbagai macam
ilmu Qira’at. Ada yang menghasilkan tujuh macam qira’at (Qira’ah Sab’ah)
sepuluh qiraah (Qiraah Asyrah), dan sebagainya.
D. PERAN
UMAT ISLAM DALAM KEHIDUPAN BANGSA INDONESIA
Peran umat islam terutama para ulama
yaitu membantuk mensukseskan setiap progran pembangunan, dengan cara memberikan
pengertian dan dorongan kepada masyarakat.
Program pemerintah dalam memberantas
buta huruf, mendapat sambutan yang antusias dari para ulama. Sebab program
tersebut tidak bertentangan dengan ajaran islam. Bahkan dalam Islam, menuntut
ilmu itu wajib hukumnya bagi setiap muslim dan tanpa mengenal batas usia.
Begitu pula, program pemerintah membentuk keluarga sehat sejahtera, disambut
baik oleh para ulama. Sebab Rasulullah saw. sendiri menegaskan bahwa muslim
yang kuat dan sehat itu lebih baik daripada muslim yang lemah dan penyakitan.
Selain membantu mensukseskan program
pemerintah, umat islam juga turut aktif membentuk organisasi yang bersifat
kemasyarakatan. Banyak organisasi keagamaan bermunculan, yang tujuannya
semata-mata untuk membina masyarakat dan membantu pemerintah dalam menjalankan
berbagai program pembangunan. Misalnya, Organisasi Jam’iyatul Khair, Al Irsyad,
Muhammadiyah, Persatuan Islam, Nahdlatul Ulama, dan sebagainya.
Upaya-upaya umat islam di bidang
pendidikan sangat dirasakan manfaatnya sampai saat ini. Di kalangan masyarakat
luas, kita masih menemukan banyak lembaga pendidikan pasantren, Madrasah
Ibtidayah, Mandrasah Tsanawiyah, Madrasah Aliyah, baik negri maupun swasta.
Bahkan pendidikan tinggi islam, seperti IAIN dan STAIN juga telah tersebar di
berbagai kota propinsi dan kabupaten, yang moyoritas penduduknya muslim.
Di bidang keagamaan, peran umat Islam
Indonesia juga tidak kalah pentingnya, terutama dalam rangka pembinaan dan
kerukunan umat beragama. Hidup rukun antarumat beragama sudah merupakan budaya
masyarakat Indonesia, terutama umat Islam di negeri ini. Bahkan kemudian
dituangkan dalam konsep Tri Kerukunan Umat Beragama, yakni: kerukunan antar
umat beragama. Tujuan utama konsep Tri Kerukunan Umat Beragama ialah
terciptanya suasana yang mendukung, damai dan rukun untuk menjalankan cita-cita
luhur kemerdekaan, yakni membangun manusia Indonesia seutuhnya, baik lahir
maupun batin.
E. MANFAAT
YANG DIAMBIL DARI PERKEMBANGAN YANG ADA DI INDONESIA
1.
Memberikan dorongan positif dalam
menegakkan kebenaran
Agama Islam mengajarkan kepada
umatnya, agar senantiasa berjuang menegakkan kebenaran dan keadilan, kapan pun
dan dimana pun mereka berada. Dimana pun ada kezaliman dan kemaksiatan, harus
segara ditumpaskan dan keadilan harus segera ditegakkan.
2.
Menumbuhkan sikap percaya diri dalam
menyampaikan kebenaran
Sikap percaya diri sangat diperlukan
dalam kehidupan sehari-hari, karena tanpa adanya sikap percaya diri, seseorang
tidak akan pernah mendapatkan kemajuan. Percaya diri adalah keberanian
menetukan nasib sendiri, dan tumbuhnya rasa malu bergantung kepada orang lain.
3.
membangun dan menanamkan sikap konstruktif
dan dinamis
Islam mendorong umatnya untuk maju dan
berkembang dalam kehidupannya, dinamis dalam bertindak, dan konstruktif dalam
berfikir. Sehingga tujuan ingin mendapatkan dua kebahagiaan di dunia dan di
akhirat dapat tercapai dengan selamat.
4.
Menumbuhkan sikap tenggang rasa dan
bijaksana.
Masyarakat Indonesia yang pada
dasarnya telah memiliki sikap toleransi da solidaritas yang tinggi, semakin
terpupuk dengan hadirnya ajaran Islam. Sebab Islam mengajarkan kepada umatnya,
agar senantiasa saling menolong dan saling bekerja sama dalam kebaikan.
Mengasihi orang lemah, menghormati yang
lebih tua adalah ajaran Islam yang ditenkankan dalam kehidupan sehari-hari.
No comments:
Post a Comment