Hetalia: Axis Powers - Liechtenstein

Wednesday 20 August 2014

BACK TO AL-QUR'AN

Back to al-Qur’an


 “Maka apakah mereka tidak memperhatikan al-Quran ataukah hati mereka terkunci?” (QS. Muhammad: 24)

Al-Qur’an adalah petunjuk dan jalan hidup
Sebuah alat elektronik biasanya dilengkapi dengan buku petunjuk operasional. Kita semua tentu tahu dan  sepakat bahwa jika penggunaan alat tersebut tidak sesuai dengan yang tertera dalam buku petunjuk, tentu akan berdampak negatif terhadap alat tersebut yang pada akhirnya hanya akan membuatnya rusak dan tidak bisa digunakan. Iya, karena kita yakin buku itu dibuat oleh si pembuat alat tersebut yang tentu lebih tahu cara mengoperasikan dan menjaga agar alat tersebut tidak rusak.
Begitulah al-Qur’an dan sunnah, dua warisan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, petunjuk segala lini dan sendi kehidupan manusia dalam upaya meraih kebahagiaan hakiki dunia akhirat. Secara khusus al-Qur’an berisi firman-firman Allah Subhanahu wa Ta’ala, Tuhan yang menciptakan kita, dunia dan seisinya, yang lebih tahu apa yang terbaik buat kita, Yang lebih tahu apa yang dapat merusak kehidupan kita.
Maka jika kita percaya pada apa yang dijelaskan si pembuat buku, terus kenapa kita tidak percaya kepada yang menciptakan kita?
Seorang penulis pernah menyatakan bahwa sebagian kaum muslimin sekarang ini seakan menderita penyakit “rabun dekat”. Menurutnya, segala petunjuk dalam menjalani kehidupan menuju kebahagiaan hakiki telah ada di depan mata mereka, namun mereka tak peduli dan lebih memilih petunjuk yang lain. Kaum muslimin katanya melihat al-Qur’an sebagai petunjuk ketika mereka berada di masjid, namun ketika mereka berada di pasar-pasar, bank-bank, kantor-kantor maka petunjuk itu hilang tak berbekas berganti dengan aturan-aturan buatan manusia yang tentu saja sangat jauh dari kesempurnaan. Aturan yang hanya me-manage masalah secara kasuistik, parsial, temporer, jauh dari semangat dan nilai ukhrawi serta sederet kekurangan lainnya.

Jika mereka berpedoman pada al-Qur’an tentunya mereka telah meninggalkan transaksi riba. Jika betul mengaku sebagai hamba Allah, mengapa perintah menggunakan jilbab dalam al-Qur’an masih banyak dilalaikan oleh para muslimah? Jika betul mereka adalah hamba yang berserah diri kepada Allah, kenapa mereka lebih rela kepada hukum buatan manusia daripada hokum Allah? Singkatnya masih banyak amalan-amalan kita yang perlu untuk ditimbang dengan al-Qur’an.
Perkara untuk berpedoman pada petunjuk Allah melalui kitab-Nya, bukan sekedar pilihan atau seenaknya saja. Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:
“Dan tidakkah patut bagi laki-laki yang mu’min dan tidak (pula) bagi perempuan yang mu’min, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka.Dan barang siapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sungguhlah dia telah sesat, dengan kesesatan yang nyata.” (QS. al-Ahzab: 36)
Tegasnya, menjadikan kitab Allah Subhanahu wa Ta`ala sebagai sumber petunjuk satu-satunya dalam kehidupan, dan mengembalikan segala masalah hanya kepada-Nya, merupakan suatu keharusan oleh setiap diri kita.
Umat meninggalkan al-Qur’an, akibatnya?
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
“Berkatalah Rasul:”Ya Rabbku, sesungguhnya kaumku telah menjadikan al-Qur’an ini sesuatu yang tidak diacuhkan”. (QS. al-Furqan: 30)
Ada beberapa bentuk meninggalkan al-Quran. Setiap bentuk memiliki perbedaan kadarnya dengan yang lainnya, sebagaimana telah disebutkan oleh Ibnu Qayyim Al Jauziyah. Adapun bentuk-bentuk meninggalkan al-Quran sebagai berikut. Pertama, tidak mau mendengarkannya, mengimaninya, dan memerhatikannya. Hal itu telah menyelisihi perintah Allah Subhanahu wa Ta’ala,
“Dan, apabila dibacakan Al-Quran, dengarkanlah baik-baik dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat.” (QS. al-A’raaf: 204).
Kedua, tidak mengamalkannya dengan tidak memerhatikan apa yang telah dihalalkan dan diharamkannya walaupun ia membacanya dan mengimaninya. Padahal, dalam ayat yang disebutkan di atas, al-Quran adalah petunjuk ke jalan yang lurus. Berarti, jika tidak melaksanakan al-Quran, kesesatan menjadi sebuah kepastian.
Ketiga, tidak mau berhukum dengan al-Quran, baik dalam masalah akidah maupun yang lainnya. Kemudian, menganggap bahwa al-Quran tidak memberikan keyakinan dan lafaz-lafaznya tidak menghasilkan keilmuan. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
“Dan, Kami turunkan kepadamu Alkitab (al-Quran) untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri.” (QS an-Nahl : 89).
Keempat, tidak merenungkannya, memahaminya, dan tidak berusaha untuk mengetahui keinginan Sang Pembicara di dalam al-Quran, yaitu Allah Subhanahu wa Ta’ala. Firman Allah,
“Maka, apakah mereka tidak memerhatikan Al-Quran? Kalau kiranya Al-Quran itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya.” (QS. an-Nisa: 82).
Para musuh Islam berusaha keras untuk menjauhkan kaum muslimin secara personal maupun kelompok dari sumber utama kekuatannya yaitu al-Quran. Sebagaimana yang telah diungkapkan oleh al-Quran sendiri mengenai target rahasia mereka dalam memerangi kaum muslimin dalam firman-Nya:
“Dan orang-orang yang kafir berkata:”Janganlah kamu mendengar dengan sungguh-sungguh akan al-Qur’an ini dan buatlah hiruk-pikuk terhadapnya, supaya kamu dapat mengalahkan (mereka).” (QS. Fushshilat: 26)
Kesibukan kita terhadap al-Qur’an kini diganti dengan sinetron-sinetron dan acara televisi lainnya, musik dan konser-konsernya, dan segala bentuk yang melalaikan kita dari al-Qur’an yang sebenarnya dibalik itu adalah peran dari kuffar dan munafik untuk mengalihkan kita dari Islam, dari petunjuk Allah, al-Qur’an.
Jauhnya umat terhadap al-Quran merupakan suatu masalah besar yang sangat fundamental dalam tubuh kaum muslimin. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Sesungguhnya Allah mengangkat beberapa kaum dengan Kitab (al-Quran) ini dan menghinakan yang lain dengannya pula.” (HR. Muslim)
Heru Sriwidodo penulis buku “Inspiring Qur’an” menyatakan, tidak sedikit kaum muslimin yang memperlakukan al-Qur’an lebih rendah dari buku pelajaran sekolah padahal kitab suci itu merupakan pedoman yang menginspirasi Muslim mencapai sukses hidup di dunia dan akhirat. Bahkan Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam berhasil mengubah masyarakatnya dengan al-Qur’an. “(Umat) Islam ‘mundur’ karena meninggalkan Al Qur’an,” katanya.
Menurut Heru, keberhasilan umat Islam di masa lampau membentuk dan menguasai peradaban dunia selama 700 tahun sebelum bangsa-bangsa Barat maju adalah karena mereka berpegang teguh pada al-Qur’an. Namun umat Islam kemudian mengalami kemunduran setelah mereka meninggalkan al-Qur’an.
Ringkasnya, ketika umat Islam telah jauh dari Kitabullah, maka musibah dan malapetaka serta segala jenis penyakit hati akan datang silih berganti, sebagaimana yang saat ini kita lihat sendiri secara kasat mata.
Kita patut mencontoh masyarakat di Gaza, dalam kondisi yang serba kekurangan dan keamanan yang tidak terjamin mereka mendidik anak mereka sejak kecil untuk dekat dengan al-Qur’an. Mereka berlomba untuk memasukkan anak mereka dalam kamp-kamp penghapal al-Qur’an, maka tak heran ribuan penghapal al-Qur’an mereka cetak dalam waktu beberapa bulan. Mereka sadar betul bahwa kemenangan atas kaum kafir tidak akan mereka  raih kecuali dengan teguhnya mereka dan generasi penerus mereka dengan al-Qur’an.
Ini bisa dilihat dari penggalan surat yang dikirimkan oleh seorang muslimah Gaza kepada para muslimah di Indonesia yang dititipkan pada relawan dari Wahdah Islamiyah dan KOMAT Palestina yang menyampaikan bantuan di sana:
“…kami mendorong mereka untuk selalu mentarbiyah anak-anak mereka dengan tarbiyah Islamiyah dan komitmen dengan Syariat Allah; karena dalam itu semua terdapat pembinaan terhadap ruh dan jiwa, serta keteladanan terhadap akhlak Rasul kita yang mulia shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para sahabatnya yang mulia. Perhatikanlah sahabat mulia, ‘Abdullah bin ‘Abbas radhiyallahu ‘anhu ketika mengatakan:
“Janganlah seorang dari kalian meminta dari dirinya selain al-Qur’an. Sebab jika ia mencintai al-Qur’an dan mengaguminya, niscaya ia akan mencintai Allah Ta’ala dan Rasul-Nya shallallahu ‘alaihi wa sallam. Namun jika membenci al-Qur’an, maka ia akan membenci Allah Ta’ala dan Rasul-Nya shallallahu ‘alaihi wa sallam.”
Karena itu, siapakah di antara kita yang dapat menerima dirinya atau anak-anaknya menjadi orang yang benci kepada Allah dan Rasul-Nya yang kelak akan memberi syafaat kepada kita di hari kiamat?
Itulah sebabnya, Kami membisikkan ke telinga saudara-saudara kami tercinta, kaum muslimin di manapun berada: “Kalian harus terus mempelajari dan menghafalkan al-Qur’an, serta berpegang teguh dengan ajaran-ajaran Islam. Sebab sesungguhnya siapapun yang menginginkan kemuliaan dengan Islam, niscaya Allah akan memuliakannya. Namun siapa yang mencari kemuliaan dengan selain Islam, niscaya Allah akan menghinakannya.”
Menjadi pertanyaan sekarang, apakah ada terbetik dalam hati kita untuk menjadi penghapal al-Qur’an? Atau minimal keinginan kita untuk mempunyai anak yang hafidz (hapal) al-Qur’an yang kelak akan menjadi syafaat –insya Allah- di akhirat kelak. Tidakkah kita rindu jika kelak di akhirat kita memakai mahkota kehormatan disebabkan anak kita yang hafal al-Qur’an? Mestinya kita berbangga ketika anak-anak kita bisa menghapal al-Qur’an ketimbang mereka meraih gelar keduniaan yang belum tentu bermanfaat di dunia apalagi di akhirat.
Kita berdoa kepada Allah, semoga Dia mengerakkan hati dan memudahkan langkah kita dan umat Islam lainnya untuk kembali kepada Kitabullah dan Sunnah Nabinya, sehingga menjadi umat yang terbaik sebagaimana firman-Nya :
“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah.”  (QS. Ali Imran: 110)
Kami mengajak saudara sekalian untuk kembali pada al-Qur’an, membacanya, mentadabburinya, mengamalkan dan kalau bisa mengajarkannya, dimulai dari diri kita untuk kemudian mengajak kepada keluarga, teman dan umat muslim sekitar kita. Wallahu a’lam.

TERNYATA TIDAK MEMBUAT CERDAS!
Baru-baru ini saya dikagetkan oleh sebuah fakta baru penelitian bahwa ternyata musik klasik tidak memiliki pengaruh apapun terhadap kemampuan kognitif seorang anak. Itu artinya, mendengarkan musik klasik tidak mencerdaskan anak sebagaimana yang selama ini kita tahu. Selama lebih dari 15 tahun, kita terkecoh oleh publisitas yang banyak membesar-besarkan tentang musik klasik yang dapat memacu kecerdasan seorang anak. Dulu, sebelum saya mengenal banyak keajaiban Al-Qur’an, saya cenderung memegang pendapat bahwa musik klasik dapat merangsang perkembangan otak janin dan mencerdaskan anak. Tapi, beberapa tahun kemudian, saya mulai berpikir, jika mozart yang ciptaan manusia saja bisa mencerdaskan anak, maka tentu Al-Qur’an yang merupakan mukjizat yang telah Allah berikan kepada kita ini lebih dapat mencerdaskan anak.
Dan ternyata itu benar.
Beberapa orang peneliti dari University of Vienna, Austria yakni Jakob Pietschnig, Martin Voracek dan Anton K. Formann dalam riset mereka yang diberi judul “Mozart Effect” mengemukakan kesalahan besar dari hasil penelitian musik yang melegenda ini.
Pietschnig dan kawan-kawannya mengumpulkan semua pendapat dan temuan para ahli terkait dampak musik Mozart terhadap tingkat intelegensi seseorang kemudian mereka membuat riset terhadap 3000 partisipator. Hasilnya ternyata sangat mengejutkan! Berdasarkan penelitian terhadap ribuan partisipator itu, Pietschnig dan rekan-rekannya menyimpulkan bahwa tidak ada stimulus atau sesuatu yang mendorong peningkatan kemampuan spasial seseorang setelah mendengarkan musik Mozart.
Senada dengan Jacob Pietschnig dan kawan-kawannya, sebuah tim peneliti Jerman yang terdiri atas ilmuwan, psikolog, filsuf, pendidik, dan ahli musik mengumpulkan berbagai literatur dan fakta mengenai efek mozart ini. Mereka mengemukakan bahwa sangat tidak mungkin mozart dapat membuat seorang anak menjadi jenius.
Penelitian terbaru ini membantah habis-habisan hasil riset psikolog Frances Rauscher dan rekan-rekannya di University of California pada tahun 1993 yang mengemukakan bahwa musik Mozart ternyata dapat meningkatkan kemampuan mengerjakan soal-soal mengenai spasial.
Wow…padahal, selama ini kita sudah terlanjur percaya pada legenda musik klasik ini, ya?
Back to Al-Qur’an
Berbeda dengan Al-Qur’an. Al-Qur’an adalah mukjizat yang telah Allah jamin kemurniannya hingga hari kiamat kelak. Ada banyak kemuliaan dan kebaikan yang ada dalam Al-Qur’an. Salah satunya adalah Al-Qur’an dapat merangsang perkembangan otak anak dan meningkatkan intelegensinya.
Setiap suara atau sumber bunyi memiliki frekuensi dan panjang gelombang tertentu. Nah, ternyata, bacaan Al-Qur’an yang dibaca dengan tartil yang bagus dan sesuai dengan tajwid memiliki frekuensi dan panjang gelombang yang mampu mempengaruhi otak secara positif dan mengembalikan keseimbangan dalam tubuh.
Bacaan Al-Qur’an memiliki efek yang sangat baik untuk tubuh, seperti; memberikan efek menenangkan, meningkatkan kreativitas, meningkatkan kekebalan tubuh, meningkatkan kemampuan konsentrasi, menyembuhkan berbagai penyakit, menciptakan suasana damai dan meredakan ketegangan saraf otak, meredakan kegelisahan, mengatasi rasa takut, memperkuat kepribadian, meningkatkan kemampuan berbahasa, dsb.
Pada asalnya, milyaran sel saraf dalam otak manusia bergetar secara konstan.  Sel ini berisi program yang rumit dimana milyar sel-sel di sekitar berinteraksi dalam sebuah koordinasi yang luar biasa yang menunjukkan kebesaran Allah.
Sebelum bayi lahir, sel-sel otaknya mulai bergetar berirama secara seimbang. Tapi setelah kelahirannya, tindakan masing-masing akan mempengaruhi sel-sel otak dan cara mereka bergetar. Jadi jika beberapa sel otak tidak siap untuk mentoleransi frekuensi tinggi, ini dapat menyebabkan gangguan dalam sistem getar otak yang pada gilirannya menyebabkan banyak penyakit fisik dan psikologis.
Seorang peneliti bernama Enrick William Duve menemukan bahwa otak bereaksi terhadap gelombang suara tertentu. Dan gelombang tersebut dapat berpengaruh secara positif dan negatif. Ketika beredar informasi bahwa musik klasik berpengaruh terhadap perkembangan otak manusia, banyak kalangan menggunakan musik klasik sebagai obat terapi.
Tapi, Al-Qur’an tetaplah obat yang terbaik. Terapi dengan Al-Qur’an terbukti mampu meningkatkan kecerdasan seorang anak, menyembuhkan berbagai penyakit, dsb. Ini dikarenakan frekuensi gelombang bacaan Al-Qur’an memiliki kemampuan untuk memprogram ulang sel-sel otak, meningkatkan kemampuan, serta menyeimbangkannya.
Satu lagi, Al-Qur’an diturunkan dengan bahasa Arab, yakni bahasa yang memiliki nilai sastra yang tinggi, dan bahasa nomor satu yang paling sulit untuk dipelajari. Kita tahu, bahwa tidak ada satupun dari kita yang mampu menandingi keindahan bahasa Al-Qur’an. Namun, tahukah Anda, bahwa ternyata jika kita mampu berbahasa Arab dapat memudahkan kita untuk menguasai bahasa asing lainnya?
Anak-anak yang terbiasa membaca Al-Qur’an disertai dengan memahami maknanya, ternyata memiliki kemampuan berbahasa yang lebih baik daripada anak-anak lain. Bahkan meski bahasa tersebut masih asing, ia tidak membutuhkan waktu yang lama untuk kemudian menguasainya, insya Allah.
Adik saya yang kedua, Alhamdulillah, adalah seorang hafidz (penghafal Al-Qur’an). Ia berhasil menyempurnakan hafalan 30 juz hanya dalam waktu 1,5 tahun saja. Dulu, sebelum ia menghafal Al-Qur’an, kemampuannya biasa-biasa saja. Pintar, tapi bukan juara kelas. Tapi, setelah ia mulai menghafalkan Al-Qur’an, kecepatan belajar, kecepatan menghafal, serta kemampuannya menganalisis segala sesuatunya berubah drastis. Sangat pesat, subhanallah. Ia mengalahkan teman-teman yang dulunya berada di atasnya. Bahkan, saat ia harus mengikuti lomba tafsir Al-Qur’an dengan bahasa Inggris tingkat propinsi DIY pun, ia berhasil menyabet juara kedua. Padahal, sebelumnya, kemampuan bahasa Inggrisnya pas-pasan. Tapi, kemampuannya menyerap berbagai informasi memudahkannya dalam berbagai hal.
Janin usia 7 bulan sudah dapat merespon suara-suara di sekitar ibunya. Nah, untuk itulah, penting bagi ibu hamil untuk banyak-banyak memperdengarkan Al-Qur’an kepada janinnya. Kita tidak mengharapkan mereka mengerti dan memahami apa yang kita baca. Namun, membiasakannya mendengarkan Al-Qur’an sejak dalam kandungan, membantunya untuk tumbuh dengan intelegensi tinggi, kemampuan berbahasa yang baik, dan kepribadian yang baik pula


Strategi Produk dan Penentuan Harga

BAB I
PENDAHULUAN
A.   Latar Belakang
Strategi produk mengetengahkan cara sebuah perusahaan memperoleh pendapatan, sedangkan strategi penetuan harga mempengaruhi permintaan akan produk yang dihasilkan. Strategi produk dan penentuan harga akan mempengaruhi nilai-nilainya.
Bentuk suatu produk dapat didefinisikan secara luas secara mencangkup barang fisik jasa yang dapat memuaskan kebutuhan konsumen. Perusahaan harus terus menerus meningkatkan produk-produk yang ada dan mengembangkan produk baru untuk memuaskan pelanggan setiap waktu.
Kebanyakan produk untuk melayani konsumen yang dapat diklasifikasikan sebagai (1) produk konsumen, (2) produk belanja, (3) produk spesial.
1.      Produk konsumen tersedia secara luas bagi konsumen, sering dibeli oleh konsumen, dan sangat mudah didapat. Susu, surat kabar, soda, kembang gula adalah contoh-contoh yang umum dari produk konsumen.
2.      Produk belanja berbeda dengan produk konsumen, karena produk belanja tidak sering dibeli. Ketika konsumen bersiap untuk membeli produk belanja, pertama mereka akan berkeliling melihat perbandingan kualitas dan harga dari produk pesaing. Mebel dan peralatan rumah tangga adalah contoh-contoh produk belanja.
3.      Produk spesial adalah produk yang dimaksudkan untuk konsumen tertentu yang spesial dan oleh karenanya memerlukan upaya khusus untuk membelinya. Sebuah jam tangan Rolex dan mobil jaguar adalah contoh produk spesial. Ketika mngevaluasi produk spesial konsumen mendasari keputusan mereka untuk membeli terutama pada pilihan pribadi, bukan pesaing harga.
Lini Produk
            Lini produk adalah serangkaian produk dan jasa yang berhubungan yang ditawarkan oleh sebuah perusahaan. Misalnya, Coke, Diet Coke, Caffein Free Diet Coke, dan Sprite, adalah bagian dari lini produk di PepsiCo.

Bauran Produk
Berbagai campuran produk ditawarkan oleh sebuah perusahaan sebagai bauran produk. Kebanyakan perusahaan cenderung mengembangkan bauran produk mereka sepanjang waktu saat mereka mengidentifikasi akan kebutuha atau pilihan konsumen yang lain. Quaker State pada awalnya berfokus pada mesin motor namun telah menambahkan winshield washer fluid, rem oil, dan banyak produk otomobil lainnya pada bauran produknya.


B.     Tujuan Makalah
1.      Mengidentifikasi faktor-faktor utama yang mempengaruhi target pasar sebuah produk.
2.      Mengidentifikasi langkah-langkah yang terkait dalam menciptakan sebuah produk.
3.      Menjelaskan metode-metode yang umum yang digunakan untuk membedakan produk.
4.      Mengidentifikasi fase-fase penting dalam siklus kehidupan produk
5.      Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan penentuan harga


BAB II
PEMBAHASAN

A.     Mengidentifikasi Target Pasar
Secara umum, konsumen yang membeli produk tertentu akan mendapatkan
karakter khusus, yang menyebabkan kebutuhan mereka sama. Perusahaan mencoba mengidentifikasi berbagai karakteristik ini, sehingga mereka dapat menentukan target pasar terhadap orang-orang dari karakteristik tersebut. Usaha-usaha pemasaran selalu ditargetkan pada target pasar tertentu, yang merupakaan kelompok individual atau organisasi yang memiliki karakteristik yang sama yang mungkin akan membeli produk tertentu.
            Target pasar secara luas dapat diklasifikasikan sebagai pasar konsumen atau pasar industri. Pasar konsumen ada untuk berbagai produk dan jasa konsumen (seperti artikel-ertikel kamera, pakaian, dan perlengkapan rumah tangga), sedangkan pasar industri ada untuk berbagai produk industri yang di beli oleh perusahaan (seperti plastik dan baja). Beberapa produk (seperti ban) dapat berperan sebagai pasar konsumen maupun pasar industri (seperti produsen mobil).
            Karakteristik umum yang digunakan untuk menguraikan target pasar adalah jenis kelamin, usia, dan tingkat pendapatan. Misalnya, target pasar untuk speda yang murah adalah pria tiga puluhn tahun.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ukuran Target Pasar
            Saat pilihan konsumen berubah, ukuran target pasar tertentu juga akan berubah. Perusahaan memonitor pilihab konsumen sepanjang waktu untuk mengantisipasi bagaimana ukuran targe pasar mereka akan terpengaruhi. Berikut ini adalah beberapa faktor kunci yang mempengaruhi pilihan konsumen dan akibatnya akan mempengaruhi ukuran terget pasar, yakni:
Ø  Demografis
Total permintaan untuk beberapa produk atau jasa tertentu tergantung pada demografis, atau karakteristik populasi manusia atau segmen tertentu dari populasi tersebut. Ketika kondisi demografis berubah maka permintaan juga akan berubah.
Ø  Geografi
Jumlah permintaan akan sebuah produk juga dipengaruhi oleh geografi. Perusahaan-perusahaan menargetkan ban untuk salju bagi negara-negara bagian di sebelah utara dan papan selancar untuk pesisir timur dan barat di AS.
Ø  Faktor-faktor Ekonomi
Ketika terjadi perubahan kondisi perekonomian, maka akan terjadi juga perubahan pilihan konsumen. Selama periode masa resesi, permintaan akan berbagai jenis barang menurun. Produk-produk spesial dan produk belanja akan sangat sensitif pada kondisi ini.
Ø  Nilai-nilai Sosial
Saat nilai-nilai sosial konsumen mengalami perubahan, maka pilihan mereka juga akan berubah.

B.     Menciptakan Produk Baru
Sebuah produk baru tidak harus mewakili sebuah penemuan yang terkenal. Kebanyakan produk baru hanya merupakan pengembang dari produk yang sudah ada. Produk yang sudah ada menjadi usang, atau kurang bermanfaat untuk masa sekarang, dengan dua alasan. Produk-produk tersebut sudah ketinggalan mode, yang disebut sebagai mode kadaluarsa (fashion obsolescene). Misalnya permintaan akan celana bell bottom menurun saat sudah tidak mode lagi. Atau alternatif lainnya, mutu sebuah produk sudah menjadi rendah, terhadap produk baru yang teknologinya lebih maju, yang disebut teknologi usang (technological obsolescene). Misalnya, ketika Hewlett-Packard menciptakan printer yang lebih cepat,mode lama lalu menjadi teknologi usang.


Penggunan Riset Pemasaran Untuk Menciptakan Produk Baru
            Untuk memperoleh lebih banyak wawasan tentang apa yang diinginkan konsumen, perusahaan akan, menggunakan riset pemasaran, yang merupakan akumulasi dan analisis data untuk membuat keputusan pemasaran tertentu. Riset pemasaran sangat berguna untuk membuat keputusan tentang produk. Pandangan perusahaan tentang pilihan konsumen akan lebih akurat jika didukung dengan riset pemasaran.
            Survei pasar akan mengetahui bahwa banyak keinginann konsumen akan sebuah produk yang tersedia di pasar. Survei pasar juga dapat mengidentifikasikan kekurangan dari sebuah produk yang dimiliki oleh sebuah perusahaan. Informasi ini dapat digunakan untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan ini. Rancangan dan kualitas sebuah produk dapat diperbaiki untuk memenuhi pilihan konsumen.
            Produk-produk yang baru dan telah diperbaiki akan diuji dengan menggunakan riset pemasaran. Produk tersebut diberikan kapada calon konsumen yang dimintan untuk menilai berbagai karakteristik produk tersebut. Jenis riset ini memungkinkan perusahaan untuk membuat perbaikan lebih lanjut yang akan memuaskan pelanggan.
            Untuk membuat sebuah perusahaan memiliki keyakinan pada makna yang terkandung dalam riset pemasaran, maka akan dipelajari sample sebuah kelompok konsumen yang menjadi target pasar. Banyak riset pemasaran menuntun sebuah keputusan pemasaran yang mengeluarkan biaya jutaan dollar. Jika riset pemasaran menyebabkan kesimpulan yang salah, maka dapat menyebabkan kerugian yang sangat besar bagi perusahaan.
            Salah satu keterbatasan penggunaan riset pemasaran untuk mengidentifikasi pilihan konsumen adalah perubahan selera yang sangat cepat. Produk, seperti pakaian, yang disukai ketika riset pemasaran akan menjadi usang saat pakaian dirancang dan didistribusikan ke pasar.



Penggunaan Riset dan Pengembangan untuk Menciptakan Produk
            Perusahaan menginvestasikan sejumlah dana dalam riset dan pengenbangan (research and development-R&D) untuk merancang produk baru atau untuk mengembangkan produk yang telah diproduksi. Perusahaan-perusahaan produsen cenderung menginvestasikan dan lebih banyak pada R&D dibandingkan perusahaan-perusahaan jasa, karena teknologi dapat mengembangkan produk-produk yang dihasilakan dengan mudah dibandingkan jasa.

Penggunaan Paten untuk Melindungi Riset dan Pengembangan
Salah satu keterbatasan utama R&D adalah kemungkinan produk yang dibuat nantinya akan ditiru oleh perusahaan lain. Oleh karena itu, perusahaan yang menciptakan ide-ide tidak selalu dapat mencegah pesaingnya meniru ide-idenyan tersebut. Akibatnya cara penting untuk menutup pengeluaran yang terjadi pada R&D akan tergantung pada apakah ide-ide tersebut dapat dilindungi dari pesaing. Perusahaan menerapkan paten, yang membuat hak eksklusif untuk produksi dan penjualan produk tertentu.

Langkah –langkah Penting untuk Mnciptakan Produk Baru
a.       Mengembangkan Ide Produk
Langkah pertama dalam menciptakan produk baru adalah mengembangkan sebuah ide. Ketika berfokus pada peningkatan produk yang ada, idenya sudah ada, dan perusahaan hanya perlu berusaha untuk membuatnya lebih baik. Ketika mengembakan produk yang sama sekali baru metode yang umum adalah mengidentifikasi kebutuhan atau pilihan konsumen yang tidak terpenuhi oleh produk yang ada. Tujuan terpenting adalah mengembangkan produk yang lebih baik dari produk-produk yang ada untuk memuakan konsumen.
b.      Menilai Kelayakan Ide Produk
Setiap ide untuk produk baru atau pengembangan produk harus dinilai dengan memperkirakan biaya dan keuntungannya. Ide tersebut harus dilaksanakan hanya jika keuntungannya melebihi biayanya. Misalnya, baru-baru ini America Airlines mengganti beberapa kursinya untuk memuaskan pelanggan dengan memberikan ruang kaki yang lebih lapang. Biaya yang lebih nyata adalah pekerjaan yang terkait dengan tugas-tugas ini, tetapi biaya lainnya juga terkait.
c.       Merancang dan Menguji Produk
Jika perusahaan yakin bahwa produk baru (atau diperbaiki) layak untuk dilaksanakan, maka harus ditentukan rancangan dan karakteristik lain dari produk tersebut. Produk tersebut harus diuji sebelum diimplementasikan secara penuh.
d.      Mendistribusikan dan Mempromosikan Produk
Ketika perusahaan memperkenalkan produk-produk baru atau mengembangkan produk yang ada, biasanya mereka berusaha mengimformasikan kepada konsumen. Produk-produk yang baru atau yang telah diperbaiki kemudian diperkenalkan kepada konsumen melalui berbagai teknik pemasaran.
e.       Pengawasan Paskan Produksi
Setelah produk baru tersebut diperkenalkan kepada pasar, maka biaya dan keuntungan aktual harus diukur dan dibandingkan dengan biaya dan keuntungan yang telah diramalkan sebelumnya.

C.     Diferensiasi Produk
Diferensiasi produk adalah upaya dari sebuah perusahaan untuk membedakan produknya dari sebuah perusahaan untuk membedakan produknya dari produk pesaing dalam suatu sifat yang membuatnya lebih diinginkan. Beberapa produk dibedakan dari produk pesaing oleh kualitasnya.
            Semua perusahaan mencari beberapa jenis keunggulan kompetitif yang dapat membedakan produk mereka dari produk lainnya. Berikut ini adalah beberapa metode yang lebih umum digunakan untuk membedakan suatu produk:

a)      Rancangan unik
Beberapa produk dibedakan oleh rancangan mereka. Pertimbangan pengembang perumahan yang membangun rumah dan menjualnya setelah diselesaikan. Pengembang tersebut berusaha membangun perusahaaan yang dapat memuaskan pembeli.
b)      Kemasan unik
Srategi pengembangan dapat menentukan kesuksesan atau kegagalan sebuah produk, khususnya untuk produk yang tingkat kualitasnya sama. Dalam upaya untuk membedakan diri mereka dalam persaingan, beberapa perusahaan telah mengemas ulang berbagai produk bahan makanan dalam wadah yang tahan pecah atau mudah dibuang.
c)      Merek unik
Merek adalah metode untuk mengidentifikasi dan membedakan berbagai produk dari produk pesaing. Merek biasanya diwakili oleh nama atau simbol. Merek dagang adalah bentuk merek yang mengidentifikasikan bahwa produk tersebut dilindungi secara hukum untuk digunakan oleh perusahaan lain. Beberapa merek dagang telah menjadi sangat umum sehingga mereka mewakili namanya sendiri.

·         Merek keluarga versus merek individu
            Merek keluarga perusahaan merek dari semua produk yang diproduksi oleh sebuah perusahaan. The coca-cola company menjual coca-cola, Diet Coke, Cherry Coke, dan minuman ringan lainnya. Frod, RCA, IBM, dan Quaker State menggunakan merek keluarga untuk membedakan produk mereka dari persaingan.
            Perusahaan yang menggunakan merek individu perusahaan akan memberikan merek yang unik untuk membedakan produk atau kelompok produk. Misalnya, Procter & Gamble memproduksi Tide, Bold, dan Era. General mills memproduksi sejumlah merek sereal.


·         Merek produsen versus Merek Toko
            Kebanyakan produk dapat diklasifikasikan sbagai merek produsen, merek toko, ataukah merek generik. Merek produsen mencerminkan produsen yang menciptakan produk. Misalnya, produsen merek Black and Decker, Frito-lay, dan Fricher Price. Merek-merek ini biasanya dikenal karena mereka menjual kepada toko pengecer diseluruh negara.
Merek toko mencerminkan toko pengecer yang menjual produk tersebut. Misalnya, Sears dan J.C. Penney yang menawarkan beberapa produk dengan label milik mereka.
            Beberapa produk tidak diberi merek baik oleh produsenmaupun oleh toko. Produk-produk ini dikenal dengan nama merek generik. Label pada produk generik hanya menunjukkan produk tersebut.

·         Manfaat merek
            Merek sangat bermanfaat untuk membedakan sebuah produk jika hanya ada beberapa pesaing utama. Misalnya, banyak konsumen hanya memilih diantara dua atau tiga merek dari beberapa produk, seperti pasta gigi atau komputer.

D.   Siklus Kehidupan Produk
            Banyak keputusan pemasaran mengenai produk tertentu dipengaruhi oleh fase umum dari siklus ini. Siklus kehidupan produk biasanya memiliki empat fase khusus, yakni:
Ø  Pengenalan
Ø  Pertumbuhan
Ø  Kedewasaan
Ø  Penurunan

§  Pengenalan
Fase pengenalan adalah metode awal dimana konsumen diinformasikan mengenai produk yang baru. Promosi produk tersebut dimaksudkan untuk memperkenalkan produk dan membuat konsumen menyadari akan keberadaannya. Biaya-biaya permulaan untuk produksi dan periklanan sebuah produk dapat melebihi pendapatan yang diterima selama fase ini. Harga produk tersebut akan ditentukan tinggi jika tidak ada produk pesaing lain yang belum ada dipasar. Strategi ini disebut Peluncuran harga (price skimming).

§  Pertumbuhan
Fase pertumbuhan adalah periode dimana penjual produk naik dengan sangat cepat. Pemasaran sebuah produk biasanya dimaksudkan untuk mmperkuat karakteristik produk. Telepon seluler dan TV satelit langsung sedang berada dalam fase pertumbuhan.

§  Kedewasaan
Fase kedewasaan adalah periode dimana produk pesaing tambahan telah memasuki pasar, dan tingkat penjualan produk terhenti karena lebih banyak persaingan.

§  Penurunan
Fase penurunan adalah periode dimana penjualan produk tersebut turun, baik karena berkurangnya permintaan konsumen terhadap jenis produk maupun karena bertambahnya pesaing dipasaran. Jika perusahaan tidak mempersiapkan penurunan pada beberapa produknya, maka mereka akan mengalami penurunan secara mendadak dalam bisnisnya.

E.     Strategi Penentuan Harga
Harga yang ditentukan untuk sebuah produk akan mempengaruhi pendapatan perusahaan dan pada akhirnya, keuntungannya. Perusahaan menentukan harga produk mereka dengan pertimbangan berikut:

·         Biaya produksi
·         Suplai persediaan
·         Harga persaingan

 Penentuan Harga Berdasarkan Biaya Produksi
Beberapa perusahaan menunjukkan harga untuk sebuah produk dengan mengestimasi biaya per unit untuk memproduksi produk tersebut dan menambahkan suatu kenaikan. Metode penentuan harga ini umumnya disebut Penentuan harga berdasarkan biaya. Jika metode ini digunakan, perusahaan juga harus mencatat semua biaya produksi yang melengkapi produksi sebuah produk. Penentuan harga berdasarkan biaya berupaya untuk memastikan bahwa biaya produksi dapat ditutup.

Penentuan Harga Berdasarkan Suplai Persediaan
Beberapa keputusan harga berhubungan langsung dengan suplai persediaan. Misalnya, perusahaan komputer seperti Compaq biasanya akan menurunkan harga komputer personal yang ada untuk memberi ruang kepada model terbaru yang segara akan dipasarkan.

Penentuan Harga Berdasarkan Harga Pesaing
Banyak perusahaan umumnya akan mempertimbangkan harga pesaing ketika menentukan harga produk mereka. Mereka dapat menggunakan berbagai strategi penentuan harga untuk bersaing melawan produk-produk lain, yang akan dijelaskan lebih lanjut.


Penentuan harga penetrasi
Strategi menentukan harga yang lebih rendah dibanding produk-produk pesaing agar dapat menembus pasar. Keberhasilan dari penentuan harga penetrasi tergantung pada seberapa besar tanggapan konsumen terhadap penurunan harga. Permintaan akan produk dengan harga elastis akan sangat responsif terhadap perubahan harga.
            Permintaan akan sebuah produk yang harga tidak elastis adalah tidak responsif terhadap perubahan harga. Perusahaan tidak perlu menggunakan penentuan harga penetrasi jika produk mereka tidak elastis terhadap harga, karena kebanyakan konsumen tidak akan beralih ke produk pesaing untuk mengambil keuntungan dari harga yang lebih rendah.

Penentuan Harga Defensif
Penentuan harga defensif adalah tindakan menurunkan harga produk untuk menahan (mempertahankan) pangsa pasarnya. Penentuan harga predatori merupakan strategi menurunkan harga untuk menyerang pesaing baru yang masuk ke dalam pasar.

Penentuan harga Prestise
Penentuan harga Prestise merupakan strategi menggunakan yang lebih tinggi untuk meraih kesan lini yang baik.

Penentuan Harga Produk
            Penentuan harga pokok produk berkenaan dengan biaya tetap karena biaya produksi karena biaya produksi akan tetap sama tanpa menghiraukan berapa banyak unit yang dihasilkan. Dan  Biaya variabel yaitu biaya yang berbeda sesuai dengan kuantitas produksi.


Keputusan Harga Tambahan
Sebagai tambahan dari penetapan harga sebuah produk, perusahaan harus memutuskan apakah akan menawarkan diskon khusus, harga penjualan periodik, ataupun jangka waktu kredit untuk pelanggan tertentu.

a.       Diskon
Karena beberapa konsumen bersedia membayar lebih untuk sebuah produk dibanding produk lain, sebuah perusahaan akan berupaya mengubah harga kepada pelanggan yang berbeda. Diskon membuat perusahaan mampu menarik konsumen yang sangat memperhatikan harga, sedangkan menentukan harga lebih tinggi kepada konsumen lain yang tidak begitu memperhatikan harga.
b.      Harga Obral
Banyak perusahaan menggunakan harga obral yang berati memberi diskon kepada konsumen yang hanya akan membeli produk jika harga diturunkan. Misalnya, toko pengencer yang cenderung mengobral produk mereka pada minggu tertentu.
c.       Jangka Waktu Kredit
Tanpa menghiraukan harga sebuah produk, perusahaan harus menentukan apakah mereka akan mengizinkan pembelian secara kredit. Perusahaan pemasok umumnya akan mengizinkan perusahaan produsen untuk membeli bahan pasokan secara kredit.




BAB III
PENUTUP
A.   Kesimpulan
Faktor-faktor utama yang mempengaruhi ukuran target pasar suatu produk adalah: demografis, geografis, faktor-faktor ekonomi, perubahan nilai-nilai sosial.
Langkah-langkah utama yang terkait dalam memciptakan produk baru adalah mengembangkan ide baru, menilai kelayakan akan ide produk, rancangan produk, mendistribusikan produk, pengawasan paska produksi.
Metode umum yang digunakan untuk membedakan sebuah produk yaitu rancangan unik, kemasan unik, merk unik.
Fase-fase dalam siklus kehidupan produk yaitu fase pengenalan, pertumbuhan, fase kedewasaan, fase penurunan.
Faktor kunci yang mempengaruhi keputusan harga adalah biaya produksi, supply persedian, harga pesaing.

B.   Saran

Dengan adanya makalah ini diharapkan perusahaan dapat menjalankan stratgi produk dan penentuan harga dengan efektif dan efisien. Sehingga perusahaan dapat meningkatkan profit perusahaan dan nilai perusahaan.