BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Komunikasi
adalah suatu aspek kehidupan manusia yang paling mendasar, penting, dan
kompleks. Kehidupan sehari-hari kita sangat dipengaruhi oleh komunikasi kita
sendiri dengan orang lain, bahkan oleh pesan yang berasal dari orang yang kita
tidak tahu (we can not not communication).
Dalam
proses komunikasi, ada lima elemen dasar yang dikemukakan oleh Harold Lasswell
dengan istilah “Who Says What in Which Channel to Whom with What
Effect”. Kelima elemen dasar tersebut adalah Who (sumber atau
komunikator), Says What (pesan), in Which
Channel (Saluran), to Whom (Penerima), with What
Effect(Efek atau dampak). Lima elemen dasar dari komunikasi yang dikemukakan
oleh Harold Laswell di atas akan bisa membantu para komunikator dalam
menjalankan tugas mulianya.
Berhasil
tidaknya suatu komunikasi tergantung dari kelima elemen dasar tersebut.
Bagaimana komunikator bisa mempengaruhi komunikannya, sehingga bisa bertindak
sesuai dengan apa yang diharapkan oleh komunikator, bahkan bisa merubah sikap
dan perilaku dari komunikan tersebut. Namun, komunikator, pesan, saluran yang
bagaimana yang akan bisa merubah sikap dan perilaku komunikan, serta perubahan
yang bagaimana yang diharapkan harus menjadi perhatian sangat besar bagi kita
semua.
Dalam
komunikasi ada yang disebut dengan pesan persuasif. Pesan dimana kita harus
mampu mempengaruhi orang lain agar mau mengkuti keinginan kita. Untuk lebih
lanjut akan di bahas dalam bab-bab berikut.
BAB II
PEMBAHASAN
A. PERENCANAAN
PESAN-PESAN PERSUASIF
Persuasif
merupakan suatu usaha mengubah sikap, kepercayaan atau tindakan audiens untuk
mencapai suatu tujuan. Secara sederhana, persuasif yang efektif adalah
kemampuan untuk menyampaikan suatu pesan dengan cara yang membuat audiens
(pembaca atau pendengar) merasa mempunyai pilihan dan membuatnya mereka setuju.
Meskipun
kebanyakan pesan-pesan bisnis bersifat rutin, dalam beberapa situasi tertentu
diperlukan suatu pesan yang didesain untuk memotivasi atau memberi persuasi
kepada yang lain. Di dalam suatu organisasi, pesan-pesan persuasi dimaksudkan
untuk menjual ide/gagasan kepada orang lain, memberi saran agar prosedur
operasional lebih efisien, mengumpulkan suatu dukungan untuk kegiatan tertentu,
dan untuk meminta bantuan dana bagi pembiayaan suatu proyek tertentu.
Selain
untuk kepentingan internal organisasi, penyampaian pesan-pesan persuasif juga
digunakan untuk kepentingan eksternal, misalnya permintaan atau informasi yang
bersifat menyenangkan, atau kegiatan untuk mendapatkan dana dan kerja sama. Bahkan,
pesan-pesan persuasif untuk kepentingan eksternal merupakan salah satu tugas
yang sulit dilakukan. Karena alasan kesibukan, mereka enggan untuk melakukan
sesuatu yang baru, terutama jika memerlukan waktu lama dan tidak memberikan
jaminan atas suatu hasil tertentu.
Tidak
seperti permintaan rutin, pesan-pesan persuasif bertujuan untuk mempengaruhi
audiens yang cenderung mempertahankan ide atau gagasannya. Sebagai akibatnya,
pesan-pesan persuasif umumnya lebih lama, lebih rinci, dan tergantung pada perencanaan
strategis yang cukup ketat.
Sebagaimana
pesan-pesan rutin, pesan-pesan persuasif dimulai dengan melakukan analisis
audiens anda, mempertimbangkan perbedaan budaya, dan memilih pendekatan direct
atau indirect. Akan tetapi, di samping mengomunikasikan ide atau alasan anda,
pesan-pesan persuasif juga berguna untuk memotivasi audiens anda agar melakukan
sesuatu. Untuk melakukan itu, anda harus menentukan kredibilitas, menyusun
kerangka argumentasi, memilih daya penarik, dan memperkuat posisi ketika mengembangkan
pesan-pesan persuasif anda.
1.
Analisis Audiens
Untuk
melakukan persuasi mengkin diperlukan waktu cukup lama, bukan saja mingguan
bahkan bulanan. Mengapa? Karena setiap orang mempunyai kebutuhan yang
berbeda-beda dan setiap orang akan merespons setiap pesan yang disampaikan
secara berbeda pula.
Penyampaian
pesan-pesan persuasif yang terbaik adalah dengan menghubungkan suatu pesan
dengan minat dan hasrat audiens. Untuk mengakomodasikan perbedaan individual,
analisis audiens anda kemudian susunlah suatu pesan yang dapat memenuhi
kebutuhan mereka. Mulailah dengan pertanyaan penting berikut ini; siapa audiens
anda? anda ingin mereka melakukan apa?
apa saja kebutuhan mereka? bagaimana kredibilitas anda sebagai penyampai pesan
dalam mempengaruhi suatu pesan? apakah anda juga mempertimbangkan
masalah-masalah yang paling penting? bagaimana budaya organisasi dapat
mempengaruhi strategi anda?
2.
Mempertimbangkan Perbedaan Budaya
Pemahaman
anda terhadap perbedaan budaya yang ada bukan saja akan membantu anda dalam
memuaskan kebutuhan audiens, tetapi juga akan membantu bagaimana mereka
memandang anda. Hal ini mengingat bahwa cara memberikan persuasi untuk budaya
yang berbeda akan berbeda pula. Sebagai contoh, di Swedia audiens memiliki
kecenderungan memfokuskan pertanyaan-pertanyaan teoritis dan implikasi
strategis, sedangkan di Amerika Serikat dan Jerman para audiens cenderung
memperhatikan hal-hal yang bersifat teknis dan praktis.
3.
Memilih Pendekatan Organisasi
Sebagaimana
dengan penyampaian pesan-pesan rutin dan badnews, anda perlu memilih pendekatan
organisasional yang tepat berdasarkan kemungkinan reaksi audiens terhadap pesan
yang anda sampaikan. Hakikat persuasi adalah untuk meyakinkan audiens anda atau
mengubah sikap, kepercayaan atau tindakan mereka.
Dalam
hal ini anda dapat menggunakan pendekatan tak langsung (indirect approach)
dalam menyampaikan pesan-pesan persuasif. Akan tetapi, jika audiens anda
objektif atau jika anda tahu bahwa mereka lebih suka mendengar pesan-pesan
disampaikan secara segera, pendekatan organisasional yang tepat adalah
pendekatan langsung (irect approach).
B. MENGEMBANGKAN
PESA-PESAN PERSUASIF
Persuasi yang efektif mencakup empat
komponen penting, yaitu menetapkan kredibilitas, membuat kerangka dokumentasi
audiens, menghubungkan audiens dengan hal-hal yang logis, dan memperkuat posisi
anda dengan penggunaan bahasa yang baik dan tepat.
1. Menetapkan
Kredibilitas
Kredibilitas anda ditentukan oleh
sejauh mana tingkat kepercayaan dan keandalan anda. Kalau kredibilitas anda di
hadapan audiens diragukan, mereka akan cenderung skeptis dan tidak akan
menerima begitu saja setiap apa yang anda sampaikan. Oleh karena itu, anda
harus mengatasi audiens yang memiliki sikap skeptis tersebut. Kredibilitas anda
adalah kapabilitas anda untuk dipercaya oleh orang lain. Tanpa kredibilitas,
upaya anda untuk melakukan persuasi akan tampak sebagai bentuk tipuan.
Salah satu cara untuk menumbuhkan
kredibilitas seseorang adalah melalui fakta. Semua bentuk dokumen, statistik,
jaminan, dan hasil riset merupakan bukti objektif yang dapat mendukung
kredibilitas anda.
Cara-cara lain untuk menambah
kredibilitas antara lain; jadilah seorang yang ahli (pakar) dalam bidang
tertantu; antusias terhadap materi yang disampaikan; objektf dalam melakukan
penilaian sesuatu; sikap hormat dapat membantu memfokuskan kebutuhan audiens;
kejujuran dapat menumbuhkan respek audiens; intensitas yang baik akan membantu
minat audiens; dan pengalaman latar belakang, baik sikap maupun kepercayaan
sebelumnya yang dapat membantu mengidentifikasi audiens anda.
2. Kerangka
Argumentasi
Ketika
telah cukup mengumpulkan berbagai fakta, bukti dan semua lainnya, anda telah
siap untuk membuat kerangka argumentasi. Kebanyakan pesan-pesan persuasif
mengikuti rencana organisasional AIDA (attention, interest, disire, action).
a.
Attention (perhatian)
Pada fase ini, anda harus dapat
meyakinkan audiens segera di bagian permulaan bahwa anda mempunyai sesuatu yang
berguna untuk anda sampaikan. Perkenalkan kepada audiens anda dengan suatu
masalah atau ide yang membuat mereka mau mendengar pesan-pesan yang akan anda
sampaikan.
b.
Interest (minat)
Pada fase ini, anda menjelaskan
relevansi pesan-pesan anda dengan audiens. Kembangkan pernyataan yang telah
disampaikan pada fase pertama dengan agak rinci. Tujuan anda adalah bagaimana
audiens mampu berpikir. Hubungkan atau kaitkan pesan-pesan yang akan anda
sampaikan dengan manfaat secara spesifik yang dapat dinikmati oleh audiens.
c.
Desire (hasrat)
Pada fase ini, anda membuat
audiens untuk mengubah keinginannya dengan menjelaskan bagaimana perubahan yang
dilakukan dapat memberikan manfaat yang lebih baik bagi audiens. Jika
ide/gagasan anda sangat kompleks, cobalah mengimplementasikannya. Yang lebih
penting lagi, pastikan bahwa apapun bukti yang anda gunakan untuk membuktikan
gagasan anda secara langsung relevan dengan pokok bahasannya.
d.
Action (tindakan)
Pada fase ini, anda menyarankan
tindakan spesifik yang anda inginkan terhadap audiens anda. Selanjutnya perlu
diingatkan kembali bagaimana audiens akan memperoleh manfaat dari tindakan yang
akan dilakukan tersebut. Yang lebih penting adalah bagaimana mempermudah
audiens untuk tindakan tersebut.
3. Memilih
Daya Pemikat
Kebanyakan pesan-pesan persuasif
menggunakan daya pemikat dengan logika (logical appeals) dan daya pemikat yang
emosional (emotional appeals) untuk melakukan persuasi audiens.
Keseimbangan di antara keduanya
bergantung pada empat faktor penting, yaitu (1) tindakan yang anda harapkan (2)
harapan audiens anda, (3) tingkat resistensi yang harus anda atasi, dan (4)
seberapa jauh anda mampu menjual ide/gagasan anda tersebut pada audiens.
a. Pemikat
Emosional
Untuk melakukan persuasi terhadap audiens, anda dapat memanfaatkan emosi
yang dilandasi dengan suatu argumentasi atau dalam bentuk simpati kepada
audiens selama pemikat emosional (emotional appeals) tersebut sangat kuat.
Dalam hal ini, anda dapat menggunakan atau memilih kata-kata yang sangat
berpengaruh pada emosi seseorang, misalnya kebebasan, merdeka, keberhasilan,
nilai, penghargaan, kenyamanan, dan keamanan. Gunakan kata-kata yang dapat
membantu anda melakukan persuasi kepada audiens anda.
b. Pemikat
Logika
Dalam berbagai alasan, anda dapat menggunakannya untuk melakukan persuasi
audiens, seperti membuat pengaduan (claim) dan selanjutnya memberikan dukungan
atas pengaduan tersebut dengan memberikan alasan dan bukti-bukti yang ada.
Ketika anda memikat logika audiens, gunakan salah satu dari tiga jenis
alasan berikut ini
Ø
Analogi
Analogi adalah menggunakan suatu alasan dari bukti-bukti spesifik menuju
bukti-bukti spesifik pula. Untuk melakukan pesuasi kepada karyawan agar mau
menghadiri sesi perencanaan, anda dapat menggunakan suatu anologi pertemuan
komunitas kecil tempat karyawan anda memberikan nilai bagi anggota komunitas
tersebut.
Ø
Induksi
Induksi adalah memberikan alasan bukti-bukti spesifik menuju kesimpulan
umum. Untuk meyakinkan pelanggan potensial bahwa produk anda adalah yang
terbaik, anda dapat melaporkan hasil tes pasar yang memperlihatkan bahwa orang
lebih menyenangi produk anda dibanding yang lain.
Ø
Deduksi adalah pemberian alasan dari yang
bersifat umum untuk kesimpulan yang spesifik. Untuk melakukan persuasi kepada
pemimpin anda dalam merekut karyawan baru, anda dapat menjelaskan dari proyeksi
industri yang dapat meningkatkan produk dalam empat bulan kedepan. Oleh karena
itu, anda memerlukan beberapa karyawan baru untuk dapat meningkatkan produk
mereka.
c. Pertimbangan
Etika
Dalamp pemahaman yang positif, persuasi yang dapat digunakan untuk
mempengaruhi audiens dengan memberikan informasi dan menambah pemahaman audiens
dengan memberikan informasi dan menambah pemahaman mereka dalam berbagai hal.
Pelaku bisnis secara etis menginformasikan kepada para pelanggan hal yang
berkaitan dengan manfaat ide, organisasi, produk,atau tindakan tertentu
sehingga pera pelanggan dapat mengakui betapa baiknya suatu ide, organisasi,
produk, atau tindakan tertentu yang dapat memenuhi kebutuhan mereka.
Tunjukkan suatu pertahanan kepada audiens anda dengan mengadopsi sikap
audiens anda dengan perhatian yang jujur untuk dapat memenuhi kebutuhan dan
minat mereka.
C. MENULIS
PERMINTAAN PERSUASIF
Yang paling penting untuk diingat
ketika menyusun permintaan persuasif untuk suatu tindakan adalah tetap menjaga
batas-batas permintaannya. Oleh karena itu, dalam membuat suatu permintaan
persuasif perlu perhatiaan khusus terhadap manfaat yang didapat baik secara
langsung atau tak langsung dalam memenuhi permintaan tersebut.
Manfaat langsung permintaan
persuasif meliputi pengurangan beban kerja seorang supervisor atau memberikan
premi kepada seseorang yang memberikan tanggapan atau survei. Adapun menfaat
tak langsung permintaan persuasif meliputi peningkatan/ perbaikan moral
karyawan dan peningkata pretise atau tanggapan untuk membuat kontribusi yang
berarti bagi perusahaan.
1. Permintaan
Persuasif untuk Tindakan
Apakah anda sedang mengajukan surat
permintaan peningkatan anggaran atau sesuatu yang menyenangkan, sebaiknya
gunakanlah perencanaan organisasional AIDA untuk merencanakan penulisan
pesan-pesan persuasif anda.
Pada kalimat pembuka mulailah dengan
kalimat yang mampu mengundang perhatian pembaca yang menunjukkan bahwa anda
mengetahui sesuatu yang sengat diharapkan pembaca. Bahkan pesan persuasif yang
sifatnya memuji atau menyanjung tentang pembaca juga dapat dibenarkan.
Selanjutnya pada bagian pertengahan,
gunakan kalimat yang mampu menarik minat dan harapan pembaca yang mencakup apa
yang sebenarnya mereka ketahui tentang situasi yang anda harapkan untuk suatu
tindakan tertentu seperti fakta yang ada, manfaat bantuan, dan pengalaman yang
mampu mendorong minat anda tersebut.
Apabila anda sudah betul-betul yakin
bahwa pesan-pesan yang ingin anda sampaikan relevan dengan pembaca anda, akhiri
tulisan dengan suatu permintaan atau tindakan spesifik.
2. Permintaan
dan Pengaduan Persuasif untuk Penyesuaian
Meskipun surat pengaduan persuasif
dan surat permintaan penyesuaian kadang kala merujuk pada surat keluhan, tujuan
anda adalah melakukan persuasi kepada orang lain untuk melakukan
penyesuaian-penyesuaian yang diperlukan. Untuk mencapai tujuan tersebut, perlu
ditunjukkan perbedaan antara apa yang
sebenarnya anda harapkan dengan apa yang sebenarnya telah anda terima.
Kebanyakan surat pengaduan dimulai
dengan penyampaian pesan-pesan rutin. Namun demikian, anda juga dapat menulis
surat pengaduan persuasif dengan menambahkan bukti tambahan dan menggunakan
teknik yang lebih menarik perhatian pembaca.
D. PENULISAN
PESAN-PESAN PENJUALAN
Ada dua jenis pesan-pesan persuasif,
yaitu surat penjualan (sales letters) dan surat permohonan bantuan dana
(fundraising letters). Pesan-pesan ini meliputi brosur, formulir jawaban, atau
surat-surat khusus lainnya. Penulisan surat tersebut memerlukan keterampilan
tulis-menulis yang cukup tinggi.
Apa perbedaan pesan-pesan penjualan
dengan pesan-pesan permohonan bantuan dana? pesan-pesan penjualan biasanya
dikirim ole organisasi yang berorientasi pada laba untuk melakukan persuasi
kepada pembaca agar mengeluarkan sejumlah uang atas produk mereka sendiri. Di
lain pihak, pesan-pesan permohonan bantuan kepada pembaca agar memberikan
bantuan dana atau lainnya kepada pihak lain.
Di samping memiliki perbedaan,
keduanya juga memiliki persamaan, yaitu keduanya bersaing untuk bisnis dan
kepentingan publik. Selain itu, keduanya juga berusaha melakukan persuasi
kepada pembaca untuk mengeluarkan uang atau waktu untuk menghasilkan suatu
nilai tertentu yang ditawarkan.
1. Perencanaan
Pesan-pesan Penjualan
Salah satu tujuan ketika anda
merencanakan pesan-pesan penjualan adala untuk memperoleh pemahaman secara menyeluruh
tentang produk anda. Berbagai pertanyaan yang sering muncul berkaitan dengan
produk antara lain; apa jenis produk, bagaimana kualitas produk, bagaimana cara
kerja dan manfaat produk, berapa harga produk, berapa diskon produk, bagaimana
pengiriman produk, bagaimana pengepakan produk, dan barbagai atribut produk
lainnya.
Dengan menggunakan data produk yang
telah anda kumpulkan, anda dapat membentuk citra tentang produk yang ingin anda
jual tersebut. Selanjutnya coba lakukan cek tentang bebagai pertanyaan,
seperti; siapa audiens anda, apa manfaat yang bisa mereka peroleh, bagaimana
kualitas produk yang dihasilkan, bagaimana memilih sarana promosi produk, dan
bagaimana menentukan harga produk. Dengan kata lain, dalam penyampaian
pesan-pesan persuasif, mulailah dengan melakukan analisis audiens anda dan
memfokuskan pada bagaimana kebutuan, minat, dan emosional mereka.
Langkah selanjutnya adalah memilih
poin penjualan produk atau manfaat yang paling menarik bagi audiens. Ketika
anda melakukan komposisi pesan-pesan persuasif, fokuskan pada poin penjualan
produk yang mampu menjadi daya pikat bagi audiens. Sebagai contoh, bagaimana
masalah harga, kualitas dan pelayanan atas penjualan produk sering kali menjadi
perhatian audiens.
Bagaimana anda dapat menyampaikan
pesan-pesan penjualan kepada audiens anda? ada beberapa cara yang bisa
dilakukan untuk menyampaikan pesan-pesan penjualan, di antaranya melalui
pengiriman surat, brosur, samper (contoh produk), kartu, telepon, surat
elektronik, dan iklan media dan elektronik (termasuk internet).
Bagaimana yang baik terhadap audiens
akan membuat anda dapat menyampaikan pesan secara efektif, membantu anda dalam
memilih perbendaharaan kata yang tepat, dan membantu anda dalam memilih manfaat
utama dan penyampaian pesan-pesan anda.
2. Pengorganisasian
dan Komposisi Pesan-pesan Penjualan
Kebanyakan surat-surat penjualan
(Sales latters) disusun berdasarkan perencanaan organisasional AIDA yang
digunakan untuk penulisan pesan-pesan persuasif. Anda memulai dengan menarik
perhatian audiens, menumbuhkan minat audiens, mendorong hasrat audiens dengan
menyampaikan apa manfaat terbaik bagi audiens, dan diakhiri dengan saran
tindakan yang diperlukan bagi audiens.
a. Menarik
Pehatian
Penulisan surat-surat penjualan pada umumnya dimulai dengan bagaimana
cara menarik perhatian audiens. Para profesional menggunakan berbagai teknik
untuk menarik perhatian audiens. Salah satu teknik yang umum digunakan untuk
menarik perhatian audiens adalah dengan menggunakan kalimat tanya pada
permulaan paragraf. Di samping itu, ada beberapa cara lain untuk menarik
perhatian audiens, di antaranya adalah dengan menekankan contoh produk terbaru,
memberikan ilustrasi, dan memberikan
solusi atas suatu masalah.
b. Membangun
minat
Pada bagian ini anda perlu menekankan titik penjualan produk kepada
audiens anda, misalnya dengan mengatakan bahwa produk anda harganya relatif
murah, tahan lama, atau tahan cuaca atas suatu masalah
Dalam hal ini, anda perlu melihat apa yang dilakukan oleh pesaing anda,
apa yang membedakan produk anda dengan produk pesaing, dan apa yang paling
diminati oleh pembeli potensial. Jawaban atas berbagai pertanyaan tersebut akan
membantu anda dalam memilih titik penjualan utama (central selling point)
ketika membangun pesan-pesan penjualan anda. Membangun minat audiens anda dapat
dilakukan dengan menempatkan titik penjualan utama dalam paragraf awal.
c. Meningkatkan
Hasrat
Untuk lebih meningkatkan hasrat audiens, anda dapat mengungkapkan manfaat
utama bagi pembaca anda dalam kata-kata atau gambar grafik, atau bagan yang
lebih menarik. Hal ini merupakan sesuatu yang akan ditindaklanjuti kemudian.
Yang perlu juga mendapat perhatian adalah bahwa dalam menjelaskan manfaat suatu
produk atau jasa kepada pembaca cukup dalam garis besar saja dan tidak perlu
terlalu dirinci.
Penulisan surat penjualan yang
baik diupayakan agar singkat, sederhana, dan jelas. Anda dapat menggunakan
cetak tebal, cetak miring, cetak tebal dan cetak miring, atau dengan memberikan
tanda khusus (bullet) untuk menekankan hal-hal tertentu yang dianggap penting.
d. Memotivasi
tindakan
Setelah anda mampun menumbuhkann minat dan hasrat bagi pembaca, langkah
berikutnya adalah bagaimana anda mampu memotivasi tindakan bagi para pembaca.
Pilih media penyampaian surat penjualan kepada para pembaca yang memungkinakan
mereka memberikan tanggapan kepada surat tersebut.
Cobalah
melakukan persuasi kepada pembaca untuk mengambil suatu tindakan dengan segera.
Yakinkan mereka bahwa apa yang diharapkan oleh pembaca dapat anda penuhi dengan
segera, seperti pengiriman produk dan jasa yang tepat waktu dan dalam jumlah
Q.S An-Nahl 125
äí÷$# 4n<Î) È@Î6y y7În/u ÏpyJõ3Ïtø:$$Î/ ÏpsàÏãöqyJø9$#ur ÏpuZ|¡ptø:$# ( Oßgø9Ï»y_ur ÓÉL©9$$Î/ }Ïd ß`|¡ômr& 4 ¨bÎ) y7/u uqèd ÞOn=ôãr& `yJÎ/ ¨@|Ê `tã ¾Ï&Î#Î6y ( uqèdur ÞOn=ôãr& tûïÏtGôgßJø9$$Î/ ÇÊËÎÈ
Artinya: Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan
hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik.
Sesungguhnya Tuhanmu dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat
dari jalan-Nya dan dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat
petunjuk.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dalam
Mengembangkan pesan-pesan persuasif secara efektif perlu diperhatikan lima
komponen penting yaitu:
1. menentukan
kredibilitas,
2. menyiapkan
kerangkaargumentasi,
3. menggunakan
daya pemikat atas dasar logika dan emosional
4. memperkuat
posisi dengan menggunakan bahasa yang baik
5. bukti
yang jelas.
Untuk
memperkuat kredibilitas terdapat beberapa cara yang dapat dilakukandiantaranya
adalah : memberikan dukungan pernyataan dengan fakta dan sumber-sumber lainnya,
menjelaskan tujuan secara jelas, menunjukkan sikap hormat,menunjukkan sikap
percaya terhadap pihak lain. Dalam menyampaikan pesan-pesan secara
persuasif, rencana organisasionalyang dapat digunakan adalah dengan menerapkan
prinsip AIDA (Attention, Interest, Desire, Action).
Sedangkan
untuk memperkuat posisi dalam menyampaiakan pesan- pesan persuasif dapat
digunaka metode semantic, metafora, anekdot, bahsa yang sederhana dan mudah
dipahami, dan fakta yang mampu memeperkuat posisi. Beberapa kunci dalam
menyampiakan pengaduan, permintaan, atau penyesuaian yang baik secara
persuasif yaitu:
1. mengemukakan
semua fakta dengan lebih rinci, logis, dan menarik pembaca,
2. mengekspresikan
perasaan dengan tenang,
3. memfokuskan
kepada manfaat atas problem-solusi dan,
4. memberikan
pernyataan permintaan suatu tindakan secara spesifik dan beralasan.
DAFTAR PUSTAKA
Purwanto,D. (2006). Komunikasi Bisnis. Edisi
Ketiga. Jakarta: Erlangga.
No comments:
Post a Comment