Hetalia: Axis Powers - Liechtenstein

Saturday, 28 November 2015

SURVEY KONSEP DAN PERSPEKTIF ILMU KEPERILAKUAN



SURVEY KONSEP DAN PERSPEKTIF ILMU KEPERILAKUAN

Ruang Lingkup dan Tujuan Ilmu Keperilakuan
            Lingkup ilmu keperilakuan mencakup bidang riset manapun yang mempelajari, baik melalui metode eksperimen maupun observasi perilaku manusia. Agar dianggap sebagai ilmu harus memenuhi dua kriteria. Pertama riset harus berkaitan dengan perilaku manusia. Dengan mengidentifikasi aturan-aturan tentang perilaku manusia apakah perbedaan dan kesamaan dan untuk menentukan kosenkuensi dan aturan tersebut. Kedua, penelitian harus ilmiah harus ada usaha sistematis untuk menggambarkan, menghubungkan, menjelaskan dan memprediksi fenomena aturan-aturan dalam perilaku manusia harus dapat diamati dan efeknya.
            Tujuan ilmu keperilakuan adalah untuk memahami, menjelaskan dan memprediksi perilaku manusia. Untuk membuat kesimpulan tentang perilaku manusia secara impersonal yang dapat didukung oleh bukti yang empiris melalui prosedur yang terbuka untuk direview maupun direplikasi dan dapat diverifikasi oleh ilmuan lain yang tertarik.
            Ilmu keperilakuan menggambarkan pengamatan yang sistematik tentang perilaku untuk yang bertujuan mengkonfirmasikan secara eksperimen hipotesis melalui pengamatan perubahan dalam perilaku.
            Ilmu keperilakuan menurut Bernard Berelson and G.A Steiner adalah suatu riset yang berhadapan secara langsung dengan keperilakuan manusia. Yang berkaitan dengan penelitian ilmiah dan perilaku manusia.
Ilmu keperilakuan merupakan “human side” dari ilmu social. Ilmu social mencakup disiplin Antropologu, ekonomi, sejarah, ilmu politik, psikologi, dan sosiologi. Ilmu keperilakuan mencakup psikologi dan sosiologi.

Ruang Lingkup dan Tujuanr Akuntansi Keperilakuan
Di masa lalu, akuntan konsen hanya pada pengukuran pendapatan dan biaya dan studi kinerja untuk memprediksi masa akan datang. Mereka mengabaikan fakta bahwa kinerja masa lalu telah menghasilkan perilaku manusia masa lalu dan kinerja masa lalu itu sendiri merupakan faktor yang akan mempengaruhi perilaku masa akan datang. Mereka kurang melihat fakta  bahwa ada beberapa yang harus dipahami dari control organisasi yang harus dimulai dengan memotivasi dan mengendalikan perilaku, tujuan, dan aspirasi individu yang berinteraksi di dalam organisasi.
Akuntansi keperilakuan berfokus pada hubungan antara perilaku manusia dan system akuntansi. Mereka menyadari bahwa, proses akuntansi melibatkan penyimpulan jumlah yang besar dari kejadian ekonomi yang merupakan hasil dari perilaku manusia dan bahwa pengukuran akuntansi itu sendiri meupakan factor yang mempengaruhi perilaku, dimana hal itu yang menentukan kesuksesan kejadian ekonomi tersebut.
Akuntan keperilakuan juga menyadari bahwa mereka dapat merancang sistem informasi untuk mempengaruhi motivasi karyawan, semangat, dan produktivitas. Definisi paling akhir dari akuntansi di akademik dan professional mencakup atau mengimplikasikan pengukuran dan pengkomunikasian data ekonomi untuk pengambilan keputusan yang beragam dan tujuan-tujuan lainnya.

Persamaan dan Perbedaan Ilmu Keperilakuan dan Akuntansi Keperilakuan
Ilmu keperilakuan menekankan pada penjelasan dan prediksi atas perilaku manusia. Akuntansi keperilakuan menekankan pada hubungan antara perilaku manusia dengan akuntansi itu sendiri.
Sementara ilmu keperilakuan adalah subset dari ilmu social, akuntansi keperilakuan merupakan subset dari keduanya yaitu akuntansi dan ilmu keperilakuan. Ilmu keperilakuan terikat pada penelitian aspek-aspek  teori motivasi, stratifikasi soaial, atau bentuk-bentuk sikap. Akuntansi keperilakuan, bagaimanapun, akan mengaplikasikan unsure spesifik dari teori-teori tersebut atau hasil penelitian-penelitian, yang relevan terhadap situasi akuntansi saat ini.
     Akuntansi keperilakuan, sama halnya jika dikatakan sebagai induk disiplin ilmu akuntansi, yang dapat diaplikasikan dan dipraktikkan, menggunakan hasil penelitian dari disiplin ilmu keperilakuan yang menjelaskan dan memprediksikan perilaku manusia. Akuntansi selalu menggunakan konsep, prinsip-prinsip, dan pendekatan-pendekatan dari disiplin ilmu lain untuk mengembangkan utilitasnya.


Perspektif pada Perilaku Manusia: Psikologi, Sosiologi, dan Psikologi Sosial
Tiga bahasan pokok yang banyak berkontribusi terhadap ilmu keperilakuan adalah psikologi, sosiologi, dan psikologi social. Semua menggambarkan dan menjelaskan mengenai perilaku manusia. Namun ketiganya berbeda dari segi perspektif terhadap perilaku manusia. Psikologi secara khusus membahas bagaimana individu berperilaku, focus pada aksi manusia itu sendiri sebagai respon untuk menstimuli lingkungan mereka.

Beberapa perbedaan antara akuntan perilaku dan ilmuwan perilaku terapan
Perbedaan
Akuntan Keperilakuan
Ilmu Keperilakuan Terapan
Bidang Keahlian
Akuntansi dasar; ilmu pengetahuan sosial dasar
Ilmu sosial dasar;
kemampuan untuk merancang dan melaksanakan proyek penelitian perilaku
Tidak ada bagian/elemen pada training

elemen kunci pada training
pengetahuan dan pemahaman tentang kerja organisasi bisnis di sistem umum dan sistem akuntansi tertentu
Element kunci pada Training
Tidak ada elemen pada training

Orientasi
Profesional
Ilmuan
Pendekatan untuk masalah
Praktis
Teoritis dan praktis
Fungsi
Melayani klient; manajemen saran
Memajukan ilmu pengetahuan dan memecahkan masalah
Kepentingan dalam ilmu keperilakuan
Terbatas pada bidang yang berhubungan dengan akuntansi
Terbatas pada subdisiplin ilmu akuntansi

Sosiologi dan psikologi social, dilain sisi, focus pada kelompok, atau social, perilaku. Keduanya menekankan pada interaksi antara individu, bukan pada stimuli fisikal. Perilaku menjelaskan pada hubungan social, pengaruh social, dan kelompok yang dinamis. Percobaan dibuat untuk memahami bagaimana individu berpikir, merasa, dan tindakan yang sebenarnya, atau kehadiran orang lain.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi perilaku manusia seperti kebutuhan individu dan motivasi, tekanan organisasi, permintaan organisasi, sejaran personal, latar belakang yang unik dari individu-individu, konflik dari dalam dan luar organisasi, waktu permintaan, tanggungjawab personal dan social, dan sebagainya. Faktor-faktor ini dapat dikelompokkan kedalam tiga kategori yaitu:
1.      Struktur karakter mengacu pada ciri-ciri kepribadian, kebiasaan, dan pola perilaku individu. psikolog umumnya terkait dengan studi struktur karakter.
2.      Struktur sosial mengacu pada sistem hubungan antara orang-orang, termasuk ekonomi, politik, militer, dan kerangka kelembagaan agama yang menetapkan perilaku yang dapat diterima, perilaku kontrol dan mengabadikan tatanan sosial. ini adalah domain dari sosiolog.
3.      Dinamika kelompok dapat dilihat sebagai sintesis atau kombinasi struktur karakter dan struktur sosial; mengacu pada perkembangan pola interaksi manusia, proses interaksi sosial, dan hasil interaksi itu. psikolog sosial terlibat dalam studi dinamika kelompok.

Organisasional Mempengaruhi Perilaku
Orang yang bekerja pada suatu organisasi, perilakunya dapat dipengaruhi oleh banyak faktor, termasuk ukuran dan struktur organisasi, gaya manajemen, otoritas/tanggungjawab dalam hubungan kerja, status hubungan, norma kelompok juga mempengaruhi perilaku dan fungsi organisasi.
Memperoleh informasi dalam sebuah perusahaan juga berbeda penerimaannya. Ada informasi yang akurat, kurang jelas ataupun tidak terkait sama sekali. Berdasarkan informasi tersebut, individu memprosesnya, kemudian membuat keputusan dan sikap mulai terlihat.

Peranan Teori
Peranan didefinisikan secara sederhana sebagai bagian dari orang-orang yang terlibat dalam interaksi dengan yang lainnya. Peranan sosial diartikan sebagai hak-hak, tugas-tugas, kewajiban, dan perilaku yang tepat yang dimiliki oleh orang-orang yang memegang posisi tertentu dalam sebuah lingkungan sosial tertentu. Dalam kelompok formal ataupun organisasi formal, peran didefinisikan sebagai kumpulan peraturan.
Peranan berbeda dengan perilaku orang yang memegang posisi tertentu dalam organisasi dan menyatukan kelompok untuk spesialisasi dan fungsi kordinasi. Komponen Perilaku aktual dari peran disebut dengan norma. Norma adalah kebutuhan akan perilaku yang tepat untuk sebuah peran khusus. Setiap peran telah melekat pada identitas, yang mendefinisikan siapa mereka dan bagaimana mereka harus bertindak dalam situasi tertentu.

Struktur Sosial
            Studi pembelajaran sistematic akan perilaku manusia tergantung pada dua faktor yaitu: Pertama bahwa orang bertindak dalam pola yang teratur dan berulang. Yang kedua orang-orang tidak terisolasi, mereka melakukan interaksi dengan lainnya.
Untuk penerapan dalam perilaku manusia, kita akan mempertimbangkan konsep masyarakat dan budaya. Masyarakat bisa didefenisikan sebagai jumlah total hubungan sesama manusia. Konsep masyarakat berlangsung secara terus menerus dan kesempurnaan antar individu dan hubungan institusional.
Konsep dari sebuah system digunakan dalam ilmu keperilakuan dalam berbagai kajian ilmu. Ini mengarah pada susunan yang saling berhubungan dan bagian yang independen ketika membahas tentang system tata surya, system hayati ataupun system social. Pola dengan berbagai bagian dan subsistem beroperasi sebagai struktur dari system. Pola struktur sosial mengarah pada bentuk hubungan antara berbagai subsistem sosial dan individu yang mungkin membuat fungsi suatu masyarakat organisasi sosial ataupun kelompok sosial. 

Budaya
Budaya adalah cara hidup suatu masyarakat. masyarakat tidak bisa ada tanpa budaya, dan budaya tidak bisa ada di luar masyarakat. Untuk memahami perilaku dalam konsep organisasi para akutan sebaiknya tahu ide ataupun pikiran suatu kebudayaan. Dalam beberapa instansi budaya organisasi merupakan lingkungan kerja merujuk pada lingkungan kerja dan iklim organisasi. Dasar pikiran awal bahwa elemem-elemen budaya mempengaruhi perilaku. Budaya bisnis adalah system umum dari etika bisnis, pelaksanaan bisnis, pengetahuan bisnis dan hardware yang mempengaruhi perilaku.
·        Kerangka kerja idealistis vs kerangka kerja materiaistis
            Kerangka kerja Idealistis menjelaskan bahwa norma-norma budaya atau perilaku dapat terlihat dalam ide-ide ataupun nilai-nilai yang dianut seseoarang. Hal ini sangat bertentangan dengan kerangka kerja materialistis dimana konsep ini memahami bahwa ide-ide bukan penyebab utama suatu perilaku. Jadi nilai-nilai bergantunh pada dasar ekonomi dan hubungan antar manusia. Paham ini menyatakan bahwa ide-ide tidak menyebabkan perkembangan norma-norma budaya, system ekonomi, atau system perpolitikan.

·        Kerangka kerja interaksi
Kerangka kerja interaksi symbolic dalam hal pemaknaan dan realitas secara social ditentukan melalui proses interaksi manusia dengan lainnya, pencapaian ketentuan bersama dari situasi sosial dan kesepakatan bersama terkait “apa:. Dalam beberapa cara, interaksi simbolik dapat digambarkan sebagai sebuah alternative untuk peranan teori.

·        Kerangka kerja Lainnya
Perilaku bisa juga dimaknai sebagai istilah dari sikap, motivasi, persepsi, pembelajaran, dan kepribadian.


Pengantar Akuntansi Keperilakuan



Pengantar Akuntansi Keperilakuan

Akuntansi adalah suatu proses pencatatan yang memberikan informasi keuangan yang relevan dan tepat waktu yang disampaikan kepada pihak internal perusahaan maupun pihak eksternal perusahaan untuk pengambilan keputusan. Pihak internal yang menggunakan informasi akuntansi yaitu staf perusahaan yang melihat laporan akuntansi sebagai dasar pembiayaan, investasi, dan pengambilan keputusan. Sedangkan pihak eksternal seperti pemegang saham, kreditur, serikat buruh dan lembaga pemerintah.
Pengambilan keputusan ini berupa perencanaan perusahaan di masa yang akan datang, sehingga ketika perusahaan menjalankan rencana tersebut tidak akan mengalami kendala. Dalam membuat suatu keputusan bisnis juga melibatkan keperilakuan manusia untuk pengambilan suatu keputusan bisnis. Sehingga akuntansi informasi mempengaruhi keputusan bisnis dan perilaku manusia.

Dimensi Akuntansi Keperilakuan
Akuntansi keprilakuan berada dibalik peran akuntansi tradisional yaitu mengumpulkan, mengukur, mencatat dan melaporkan informasi keuangan. Jadi dimensi akuntansi berkaitan dengan perilaku manusia dan juga dengan desain, konstruksi, serta penggunaan suatu system informasi akuntansi yang efisien. Akuntansi keprilakuan, mempertimbangkan hubungan antara perilaku manusia dan system akuntansi yang menceminkan dimensi sosial dan budaya manusia dalam suatu organisasi.
Lingkup Akuntansi Keperilakuan
Lingkup akuntansi keperilakuan sangat luas. Termasuk aplikasi ilmu perilaku terhadap sistem informasi akuntansi, studi reaksi manusia terhadap format dan isi laporan keuangan, cara informasi diproses untuk membantu dalam pengambilan keputusan, Pengembangan teknik-teknik pelaporan untuk komunikasi data kepada penggunanya, pengembangan dan strategi untuk memotivasi dan mempengaruhi perilaku, inspirasi dan tujuan orang-orang yang menjalankan organisasi.
Lingkup akuntansi keperilakuan di pecahkan menjadi tiga bagian yaitu:
1.      Pengaruh antara perilaku manusia terhadap desain, kontruksi, dan penggunaan sistem akuntansi yaitu bagaimana sikap dan filosofi manajemen mempengaruhi sifat dasar pengendalian akuntansi dalam suatu organisasi
2.      Pengaruh sistem akuntansi terhadap perilaku manusia yaitu bagaimana sistem akuntansi mampu untuk mempengaruhi Motivasi, Produktivitas, pengambilan keputusan dan kerjasama.
3.      Metode untuk prediksi mengubah perilaku manusia yang berarti bagaimana cara sistem akuntansi yang digunakan dapat mempengaruhi perilaku manusia.

Lingkup dan ilmu keperilakuan
Ilmu keperilakuan mencakup bidang riset manapun yang mempelajari baik melalui metode ekperimen maupun observasi perilaku manusia dari segi fisikal dan lingkungan social. Yang perlu dipertimbangkan dalam lingkup akuntansi keperilakuan agar dianggap sebagai ilmu harus memenuhi dua kriteria:
1.      Riset harus berkaitan dengan perilaku manusia
2.      Riset yang dilakukan harus ilmiah dan ada usaha sistematis untuk menggambarkan, menghubungkan, menjelaskan dan memprediksi fenomena perilaku