Hetalia: Axis Powers - Liechtenstein

Thursday 28 June 2012

Seni Rupa Abad Pertengahan




Seni Rupa Abad Pertengahan



            Seni rupa abad pertengahan adalah kumpulan karya dan konsep seni rupa yang muncul sejak dimulainya abad pertengahan, dengan bersekutunya bangsa-bangsa Germania di bawah Raja Charlemagne hingga dimulainya masa renaisans.
            Karya seni rupa pada zaman ini memiliki cirri khas, yaitu keterikatan atas otoritas gereja yang mendominasi pemerintahan dan struktur sisial masyarakat. Ketaatan kepada gereja adalah mutlak. Bahkan tak jarang gereja ikut campur tangan dalam menentukan isi karya yang akan dibuat. Pada zaman ini membuat lukisan atau patung harus bertemakan tentang yesus, mendirika bangunan harus mengutamakan gereja atau basilica dengan sifat vertikalisme sebagai lambang kekuasaan segalanya. Kemudian dalam seni musik pun yang dikembangkan hanya musik-musik gereja yang disebut Liturgi.
Secara visual, karya seni rupa abad pertengahan terlihat datar, dengan pengolahan warna-warna primer dan pose yang agak kaku. Konsep perspektif pada masa ini sangat jarang ditemukan, atau kalau pun ada, hanya berupa pengolahan sederhana dengan banyak distorsi. Selain itu, tidak sulit menemukan material cat emas, emas, batuan berharga, dan gading sebagai bahan utama karya.
Ukuran seni rupa pada masa ini kebanyakan besar. Tetapi, tidak seperti masa klasik romawi, ukuran yang besar tidak dimasukkan untuk hal monumental, tetapi lebih sebagai pengisi ruang arsitektur yang pada masa itu cenderung tinggi dan luas sebagai wujud kebesaran tuhan.
Seni rupa pada abad pertengahan bisa diklasifikasikan atas dua masa, yaitu zaman Romanesque dan Gothic. Namun walaupun sedikit terpisah, kaddang bahasan seni rupa Kristen awal dan seni rupa bizantium juga sering disatukan dengan topic ini. Seni rupa abad pertengahan menyebar ke hamper seluruh wilayah Eropa. Terutama adalah Jerman, Italia, Perancis, Russia, Inggris, Normadia, Ottonia, dan Bizantium. Masing-masing kesenian dari daerah ini menyatu dan saling memberi pengaruh sehingga membentuk satu kesatuan seni rupa.

No comments:

Post a Comment